16. 이상한 - Strange

1.2K 98 1
                                    

    

    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Happy Reading❤❤❤

    Kakiku terus bertumpu pada sepatu hitam ku, selalu bergesekan dengan lantai kayu yabg bersih dan licik. Tak bisa aku percayai. Mataku melihat sendiri bagaimana semua member BTS bersorak memanggil namaku. Dengan satu kue yang dibawa Seokjin oppa. Tidak untuk hari ulang tahunku, melainkan mereka meminta maaf.

    Tak ada yang salah, tapi setiap mataku mengarah pada Jungkook, ia selalu menunjukan tatapan tajam. Aku kembali diam, tak banyak yang harus aku ucapankan lebih tepatnya aku bingung harus memulainya darimana.  Semuanya terlihat senang.

Ponselku berdering, perlahan aku mengangkatnya. Youra menelfonku.

"Yeo—," belum sempat mengatakannya Youra berdesir. Aku diam menunggu Youra.

"Jiyeon-ah, datanglah kekampus. Kau harus tau ini."

"Aku di perpus, ditempat biasa."

Belum menjawabnya, Youra sudah mematikan sambungan telfon. Aku menghela nafas pelan. Kembali menatap member BTS.  Perlahan aku berjalan kearah Yoongi yang sedang berbicara dengan Jungkook.

"Yoongi-yaa." pandangan mata Yoongi sekarang mengarah ke mata ku.

"Aku harus pergi." 

Yoongi mengerutkan dahinya, "Kemana?"

"Eoh, kekampus, Youra ingin bertemu denganku." jawabku enteng. Yoongi mengangguk pelan.

"Tidak dengan Seungle?" tanya Yoongi menusuk. Aku mengedipkan mataku beberapa kali.

"Youra!"

Yoongi mengangguk pelan, ujung bibirnya ia tarik sedikit, "Perlu aku antar?"

"Tidak perlu." tolakku langsung, Yoongi menatapku bingung bahkan Jungkook begitu.

"Aku bisa sendiri." lirihku, Yoongi masih diam, ia seperti tak yakin jika aku ingin pergi kekampus.

"Ba-baiklah, aku akan mengabarimu lagi. Bye." ucapku, setelah mengatakan pada semua member BTS, aku segera turun dari lift dan pergi menuju kampus.

Aku pergi mengenakan bus. Setelah bus berada di depan ku, aku mulai masuk dan duduk dibagian belakang. Setelah bus berhenti dihalte berikutnya. Aku mulai turun, sedikit berjalan untuk mencapai kampus terbaik ku.

Aku mulai masuki lorong kampus dan berakhir di pintu besar, dibalik pintu ada buku-buku yang banyak. 

Hening. Suasana perpustakaan benar-benar hening walaupun banyak orang tak ada yang berbicara mungkin hanya berbisik atau pelan.

Aku menuju tempat dimana Youra berada dan kemudian duduk didepannya. Youra menyadarinya dan ia menutup buku cerita yang sedang ia baca.

"Dimana—,"

Overnight[✔]Where stories live. Discover now