24. 노출되다 - Uncovered

1.1K 81 1
                                    

Hii guys aku kembali lagi, okee baiklah aku bakal kasih tau sesuatu kalau Over night akan tamat. Aku bakal kasih tau berapa chapter lagi dikomen bawah😂 jangan nyesel kalau udah tau.

Dan, khusus  chapter ini aku buat panjang, sepanjang cinta kalian kedoi—eh salah maksudnya keYoongi😂

Okeee jangan sia-siakan energi kalian buat baca bacotan yang ga bermutu ini. Langsung aja kuyyy baca!!!!

 Langsung aja kuyyy baca!!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Happy reading💜❤❤❤

"Kau mengada-ada?"

Jiyeon mengarahkan pisau pada Yoongi. Yoongi tau sebenarnya alasan Jiyeon pergi ke thailand adalah untuk menghidari berita tentang mereka, bahkan Yoongi maupun Jungkook mengklarifikasikannya dengan cara yang salah.

"Percaya padaku, kumohon." tutur Yoongi dengan memohon.

Jiyeon melongo, ia sangat jarang melihat Yoongi bersikap serius seperti ini. Yoongi menghela nafas pelan, kedua matanya benar-benar memohon pada Jiyeon.

"Kalau kau tak mau percaya pada ucapanku tidak apa, tetapi kumohon jauhi Jimin."

Setelah mengatakan itu Yoongi pergi dari hadapan Jiyeon. Tubuh Jiyeon merosot kebawah. Ia lelah dengan jalan hidupnya yang sangat aneh ini.

Beberapa hari sebelumnya Jiyeon mencari orang tua kandungan. Namun, tak ada yang Jiyeon temukan sedikitpun bahkan saat Jiyeon bertanya kembali pada Jimin. Dia sangat marah, dia membentak Jiyeon agar tidak mencari keluarganya dan itu membuat Jiyeon down. Tak ada orang lain yang bisa menjadi tempat curahan Jiyeon kecuali kedua sahabatnya, akan tetapi Jiyeon tak ingin mengangguk sahabatnya yang tengah sibuk dengan urusan kuliah yang belum selesai.

Liburan musin panas Jiyeon kembali ke korea, dia hanya berada dirumah tak berminat untuk keluar walaupun langit sedang menunjukkan senyum gembiranya. Jiyeon sangat malas, ia memilih diam dirumah dengan bulbul yang sekarang ia bawa pulang kembali.

Jiyeon juga sudah bertanya pada Keira namun, gadis itu membuat Jiyeon kesal. Ucapannya sangat tidak sopan dan bahkan diamengancam Jiyeon untuk keluar dari keluarga mereka dan akan membunuh Jiyeon.

Jiyeon menoleh, ia merasa jika pintu rumahnya diketuk. Namun, Jiyeon membiarkannya akan tetapi ketukan itu berulang kali dan membuat Jiyeon terpaksa harus membukanya.

Kedua mata Jiyeon melihat Jungkook yang Tenga tersenyum manis kearahnya, namun Jiyeon masih dengan wajah datar nya tak berminat untuk membalas senyuman itu.

"Kau baik- baik saja?" tanya Jungkook memastikan, Jiyeon masih dia ia malas menjawab pertanyaan Jungkook yang itu-itu saja.

"Aku kesini untuk menemanimu. Aku merindukanmu. Aku—,"

"Langsung pada intinya, aku malas membuang-buang waktu." potong Jiyeon cepat.

Jungkook terteguk, tak seperti biasanya Jiyeon bersikap dingin padanya. Namun, Jungkook tetep mengerti.

Overnight[✔]Where stories live. Discover now