EMPAT BELAS : PEMAKAMAN

4.4K 155 1
                                    

"Kenapa dia harus balik lagi kesini? Kenapa? Kenapa setelah gue udah move on dari dia,dia datang?" Tanya vira pada dirinya

"Vir..viraaa gue kangen sama lo" ucap pria tersebut sambil memeluk vira begitu saja

Dewa pun yang melihat itu pun merasa tak suka,ia pun mengepalkan tanganya sangat kesal..

Entah mengapa ia melihat hal itu langsung marah dan kesal,seolah olah ingin sekali menglampiaskan kekesalannya pada pria tersebut..

Tak terasa buku yang ia pegangi jatuh dan mengeluarkan suara,membuat vira dan pria itu menoleh menatap dirinya..

Seolah olah keberadaanya tak dianggap oleh vira,dewa pun pergi begitu saja meninggalkan kedua insan tersebut..

Merasa tak enak dengan perasaan dewa vira pun melepaskan pelukan pria tersebut dan pergi mengejar dewa namun tangan vira ditahan oleh pria tersebut..

"Vir, lo kenapa sih kaya gini? Lo beda tau gak,gak kaya dulu!!" Ucap pria tersebut sambil mengelus rambut vira

Vira pun yang merasa diperlakukan seperti itu langsung menepis tangan pria tersebut dengan kasar..

Ia pun tersenyum miring "Gue emang bukan vira yang dulu Van! Jadi stop lo ngejar ngejar gue!!" Ucap vira yang langsung pergi meninggalkan pria tersebut dan pergi mencari keberadaan dewa

Pria tersebut adalah Kevan Varelstrandio..

Kevan pun kini mengepal tanganya kesal dan ia pun melemparkan buku yang ia pegang kesembarang tempat..

Sedangkan vira mencari dewa keseluruh sudut namun tidak dapat menemukan keberadaannya..

Vira pun memutuskan untuk pulang,menurutnya siapa tau ia bertemu dengan dewa pada saat dijalan nanti..

Entah mengapa kakinya membawanya ke sebuah taman yang indah,yang dipenuhi oleh bunga bunga yang cantik dan berwarna warni..

Vira pun langsung duduk dibangku taman yang cukup panjang,sambil menatap seorang anak kecil yang tengah berlarian dengan ibunya membuat vira mengingat ingat kembali kenangan masa kecilnya bersama ibunya..

Tak terasa mengingat kenangan itu kembali,air matanya menetes setetes demi tetes membasahi kedua pipi vira..

Vira pun menghapus air matanya dan langsung pergi meninggalkan taman..

Ia pun pergi ke suatu pemakaman,tepatnya pemakaman makam ibunya..

Sedikit cerita,vira selalu mengunjungi pemakaman ibunya ketika waktu yang luang atau pada saat ia sedang merasa sedih..

Vira pun menatap makam ibunya begitu sendu dan sangat sedih,tatapanya yang kosong yang hanya terlihat kesedihan saja..

Serta matanya yang sembab dengan hidung yang memerah karna efek ia menangis..

"Bundaaa..vira kangennn sama bundaaa hiks hiks" ucap vira dengan nada yang sangat pelan sambil menggigit bibir bawahnya

"Kenapa..kenapa bunda ninggalin vira sendirian?hiks hiks..apa bunda gak sayang sama vira? Hiks hiks"

"Kenapa harus bunda yang pergi?Kenapa bukan vira bunda? Kenapa?"

"Vira,jujur sangat capek bun hidup kaya gini tanpa bunda. Dan bunda tau? Ayah udah gak sayang lagi sama vira,hiks hiks"

"Padahal ayah seseorang yang vira percaya saat ini,tapi ayah justru ngehianatin bunda sama vira hiks hiks"

"Dan asal bunda tau ayah lebih sayang sama istri barunya bun hiks,daripada vira bun hiks hiks. Padahal selama ini ayah selalu bersikap baik dan lembut sama vira hiks hiks"

"Tapi ayah sekarang udah beda sama ayah yang dulu bun,dia lebih peduli dan sayang sama istri barunya dan vira? Cuma diangggap angin lalu bun"

"Sekarang ayah selalu ajah bersikap kasar sama vira bun,ia selalu bentak vira,selalu ngomelin vira selalu berlaku kasar sama vira dan yang lebih kejamnya ayah hampir ingin menampar vira bun hiks hiks"

"Apa bunda tau vira sama kak dava selalu kangen dan rindu sama bunda,yang selalu ngomel ngomelin vira,selalu masakin vira makanan enak selalu bercanda canda sama vira"

"Tapi sekarang? Vira gak bisa ngerasain itu semua lagi bun. Dan Vira pengen ikut bunda kesana,vira pengen ketemu bunda,vira pengen peluk bunda sepuasnya tanpa diganggu siapa pun bun hiks hiks hiks"

"Bun kenapa takdir gak adil sama vira?Kenapa takdir memisahkan vira dengan bunda? Kenapa takdir memilih bunda kenapa gak vira ajah bun? Hiks hiks"

"Tuhan gak adil sama vira bun,tuhan selalu kasih vira cobaan yang berat,tuhan selalu pilih kasih sama vira,tuhan selalu mengambil semua yang vira punya"

"Kenapa tuhan mengambil bunda untuk pergi? Kenapa tuhan mengambil ayah untuk tidak peduli sama vira? Dan kenapa tuhan mengambil Kevan waktu itu untuk orang lain? Kenapa bun?Kenapa?hiks hiks"

"Vira butuh jawaban dari bunda hiks hiks hiks"ucap vira sambil menangis tersedu sedu sambil menunduk

Tak lama ia pun merasa tenang,ia pun menghapus air matanya dan menaburi makam ibunya dengan bunga bunga..

Dan tak lupa ia mencium batu nisan ibunya dan memeluknya..

Ia pun melangkahkan langkah kakinya,memutuskan untuk segera pulang karna sekarang sudah hampir malam..

                            Bogor,17-09-2019
                            Jangan lupa:)

                        V O T E
                    V   O    T    E
               C  O M  M  E  N  T

Dewa dan Vira [End]Where stories live. Discover now