EMPAT PULUH ENAM : SURAT UNTUK DEWA?

3.7K 133 6
                                    

Vira pun kini duduk dibangku taman yg panjang sambil menulis surat untuk dewa, yg mungkin surat terakhir darinya untuk kepergiannya nanti.

"Mungkin hanya ini yg bisa gue lakuin untuk lo dewa, dan mungkin ini adalah takdir gue harus pergi" ucap vira sambil merintihkan air mata

"Gue pikir..gue sama lo ditakdirkan untuk bersama selamanya. Tapi sayangnya itu hanyalah angan semata" ucap vira lagi

Vira pun kini menggegam foto nya bersama dewa yg sengaja ia selipkan di surat tersebut.

"Gue bersyukur pada tuhan yg mengirim lo untuk gue selama in, walau bukan untuk selamanya. Tapi gue udah ngerasa cukup senang..karna sebelum gue pergi"

"Gue bisa ketemu sama cowok kaya lo dewa" ucap vira sambil mencium fotonya tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue bisa ketemu sama cowok kaya lo dewa" ucap vira sambil mencium fotonya tersebut..

👑👑👑

Vira sekarang tengah berbaring dikasurnya dengan wajah yg sudah memucat,bibir yg pucat serta seluruh badanya yg sudah sangat dingin..

"Vir, Sekarang lo istirahat. Karena nanti sore lo bakal ke luar negri untuk pengobatan penyakit lo" udah dava

Vira pun menggelengkan kepalanya "Vira gk mau bang!  Vira mau tetap disini." Ucap vira

Dava mengelus rambut vira lembut "Vira, dan itu harus ikut pengobatan. Kondisi lo itu udah terlalu parah" ucap dava

"Tapi..vira masih mau sekolah disini bang!"

Dava menggelengkan kepalanya "Gak! Bunda, papah,gue dan lo akan pergi nanti sore. Dan soal sekolah, gue udah minta ijin ke bu maria klo gue sama lo enggak sekolah selama 2 minggu"

"Bang vi-- ucapan vira disela oleh dava lebih dulu

"Ini itu perintah papah sama bunda vira! Lo gk boleh ngebantah. Lo itu harus sembuh!" Ucap dava

"Klo itu perintah papah sama bunda, gue gk bisa nolak. Tapi untuk ini lo harus kasih surat ini ke dewa hari ini juga!" Sentak vira sambil menyerahkan sebuah surat kepada dava

Dava pun menerima surat tersebut "Iya iya, gue bakal kasih suratnya ke dewa hari ini" ucap dava langsung pergi dari kamar vira

Dava pun kini pergi ke rumah dewa untuk memberi surat yg diberikan vira padanya seraya memberitahukan padanya bahwa ia dan vira tidak akan masuk sekolah selama 2 minggu..

Tok tok tok..

Dava pun mengetuk pintu berwarna coklat tersebut beberapa kali, sampai pintu tersebut pun terbuka dan menampilkan seorang wanita paruh baya..

"Eh nak dava, mau ketemu sama dewa Ya?" Tanya daniar

Dava pun mengangguk sambil tersenyum tipis "Iya tan, dava mau ketemu sama dewanya ada?" Tanya dava yg lngsung diangguki daniar

"Ada kok, dewanya lagi ada dikamar. Klo dava mau ketemu sama dewa langsung ajah ke kamarnya" ucap daniar

"Iya tan" ucap dava yg langsung pergi ke kamar dewa

Ceklek..

Dava pun masuk kedalam kamar dewa tanpa mengetuk pintu kamar dewa..

"Mata lo gimana? Udah bisa ngeliat dengan jelas?" Tanya dava

"Klo masuk kamar orang itu ketuk pintu dulu!" Omel dewa

"Mager,lagian ya lo gue tanya itu dijawab bukan ngomel kaya emak emak nagihin kontrakan!" Ucap dava meniru nada bicara dewa

Dewa menghembuskan nafasnya kasar sambil menatap dava tajam "Mau ngapain lo kesini?" Tanya dewa to the point

Dava pun memberikan surat pada dewa "Nih surat buat lo!" Ucap dava

Dewa mengerutkan keningnya "Surat? Dari siapa?" Tanya dewa

"Adek gue"

Dewa pun hanya mengangguk lalu menerima surat tersebut..

"Gue sama vira bakal gk masuk sekolah selama 2 minggu" ucap dava melangkah pergi

"Kenapa lo sm vira gk sekolah?" Tanya dewa

"Vira mau ikut pengobatan di luar negri, soalnya penyakitnya bahaya buat kesehatan dia" jawab dava

-Tbc🌷-

Dewa dan Vira [End]Where stories live. Discover now