Feng Ru Ai - 8

14.8K 1.1K 16
                                    


"Yang mulia, mengapa anda diam saja? Gadis itu menyusup masuk dalam manor anda, apakah kita akan membiarkannya saja?" Tegur Kong Li Yong yang merupakan sahabat sekaligus tangan kanan putra mahkota Rui.

Putra mahkota Rui yang selama ini di kabarkan menghilang beberapa bulan yang lalu tak bergemi, ia terus menatap tajam nona muda yang sama sekali tak gentar ataupun takut dengan tatapan tajam dan mengintimidasi darinya.

Melihat hal itu tentu saja putra mahkota Rui merasa risih dan terganggu, selama hidupnya tidak ada seorang pun yang tak tunduk dari tatapan mengintimidasinya yang mampu membuat setiap sendi dan tulang semua orang gemetar. Tapi, nona muda yang nampak tak asing dihadapannya kini sama sekali tidak merasakan rasa takut seperti kebanyakan orang yang akan langsung gemetar ketika membalas tatapannya, nona muda yang kini berada dalam halaman manornya malah memberinya tatapan yang sangat sulit untuk putra mahkota Rui artikan dan jabarkan.

Mungkin hanya perasaannya saja, putra mahkota Rui menangkap secerca kerinduan yang mendalam di balik netra bening milik nona muda tersebut. Untuk sesaat putra mahkota Rui terhanyut dalam tatapan tersebut, entah mengapa hatinya yang telah sekian lama membeku kini merasakan getaran hangat yang terasa asing untuknya.

Putra mahkota Rui lantas menggeleng, ia tak boleh terhanyut ataupun terbawa akan suasana yang entah mengapa seakan pernah terjadi pada sebelumnya. Ia lantas menoleh dan menatap sahabatnya dan berkata "antar nona muda itu pulang kekediamannya, pastikan ia tutup mulut sebelum rencana kita selesai" kata putra mahkota Rui lalu meninggalkan Yong yang kini mematung karena tak tahu harus mengantar pulang kemana nona muda yang baru saja menyusup di tempat paling rahasia milik putra mahkota Rui tersebut?

Yong yang mendapati situasi buntu lantas menghampiri nona muda yang terus menatap punggung putra mahkota Rui yang semakin menjauh, ia mengamati pergerakan nona muda yang nampak tidak asing dimata Yong tersebut hingga punggung putra mahkota Rui menghilang dibalik pintu pavilium utama.

"Apakah kau mengenal yang mulia putra mahkota Rui?" Tanya Yong menyentak Ai dari lamunannya.

Ai lantas menoleh menatap Yong, ia lalu menggeleng dan berkata "Aku tidak yakin" jawabnya dengan nada ragu

"Tapi entah mengapa, aku merasa sudah sangat akrab dengan pemuda itu" tambah Ai yang membuat Yong mengernyit kening bingung.

"Apa maksudmu nona muda?" Tanya Yong tidak mengerti

"Entahlah, aku juga tidak tahu dengan diriku sendiri" balas Ai "bisakah kau mengantarku pulang? Kediaman keluargaku tidak jauh dari sini" pinta Ai setelah termenung sesaat.

Yong tentu saja mengangguk, ia lantas mengiring Ai keluar dari manor putra mahkota Rui di temani beberapa pengawal dan prajurit khusus yang selalu mengikuti mereka di balik kegelapan.

Sepanjang perjalanan Yong terus berpikir dan mencari ingatan - ingatan mengenai sosok nona muda yang melangkah dibelakangnya, Yong terus berpikir hingga ia tak sadar kini telah sampai pada gerbang belakang kediaman keluarga Feng.

"Terima kasih telah mengantarku pulang" kata Ai menyentak Yong dari lamunan.

Yong lantas menatap sekelilingnya dan begitu terkejut ketika mengetahui tempatnya saat ini berada tepat di gerbang belakang kediaman jendral besar Feng. Yong mengerjap tidak percaya menatap nona muda di hadapannya, pantas saja ia merasa tidak asing dengan nona muda di hadapannya, ternyata nona muda yang selama ini mereka cari untuk dilindungi begitu dekat. Bahkan nona muda tersebut entah memang sebuah kebetulan atau kesengajaan datang ketempat mereka.

"Kalian cukup mengantarku sampai disini, sekali lagi ku ucapkan terima kasih " tambah Ai saat tak mendapat respon apapun dari pemuda yang usianya seumuran dengan pemuda yang selalu memanggilnya mei mei

Ai hendak berbalik dan memasuki kediaman keluarga Feng, namun langkahnya terhenti saat Yong berkata dengan nada memperingati.

"Pastikan tidak ada yang tahu mengenai hal ini, nona muda Feng!"

Ai menoleh dan mengangguk sebelum kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda. Sepeninggalan Ai, Yong menghela nafas berat. Takdir seakan mempermudah rencana mereka, namun apakah pertemuan ini bisa mereka katakan keberuntungan atau sebuah keajaiban?

Yong rasa belum saatnya berpikir demikian, pasalnya semua baru saja akan dimulai. Ini baru awal, masih banyak lika liku yang harus mereka hadapi sebelum mencapai merasa puas diri dan merasakan kebahagiaan. Sebab, musuh mereka selalu siap mengintai kapan saja dan dimana saja.

.
.
.
.
.

TBC

Written on Oct 10th, 2019

My Destiny : Feng Ru Ai (END)Where stories live. Discover now