Feng Ru Ai - 44

6.5K 570 27
                                    

Selamat malam Rabu 🤗

Ada yang rindu?

Sehubung dengan cerita 'Feng Ru Ai' dan cerita 'Nona Goblin is Mine' sudah berada di penghujung akhir cerita. Maka untuk bulan ini saya usahakan tetap update agar cerita ini kelar 😄 karena cerita baru bakal segera saya publish setelah cerita ini tamat. Senang nggak?

Kabar baiknya lagi, untuk cerita ini nggak bakal di HAPUS yah say 😂. Loh kok gitu ? Cerita lain ada yang dihapus tuh 😅. Cerita ini nggak dihapus karena saya sadar banyak dari kalian yang mungkin tak mampu atau memang tak ingin membeli cerita saya. Maka dari itu cerita ini tetap LENGKAP dengan harapan banyak yang membaca cerita saya dan mengambil pelajaran yang saya sisipkan dibeberapa part 🤗.

Seneng banget kan? 😂

Walaupun demikian, cerita ini tetap ada ebooknya kok tapi dalam versi lain 🤗. Kalau kalian penasaran versi ebooknya, bisa di beli nanti di Google play yang ada diponsel pintar kalian 😘. Untuk sekarang belum ada di google yah, nanti saya kabari kalau sudah publis di Google play. Sekalian juga dengan prolognya biar kalian makin penasaran 😆😆.

Mungkin cuma sekian, finally, selamat membaca 🤗 jangan lupa VoMent kalian kutunggu. Dan juga tolong apabila menemukan cerita yang serupa dengan cerita saya, jangan segan sebut Id Wp saya di kolom komentar cerita tersebut.

Terimakasih 😘❤

.

Para mentri dan pejabat pemerintah jelas terkejut dengan perkataan kaisar Wei. Bagaimana kaisar Wei yang di kenal sebagai kaisar keras kepala, dingin dan kejam secara bersamaan itu menerima permohonan mereka. Padahal mereka tau jelas jika kaisar Wei bukanlah orang bodoh yang tak menangkap maksud dari desakan dan permohonan mereka setiap waktu.

"Yang mulia, apakah anda sedang lelah, atau anda sedang sakit. Mengapa anda kini menyetujui permintaan kami?" Tanya seorang perdana mentri yang nampak curiga dengan persetujuan kaisar Wei.

"Mengapa kau bertanya seperti itu? Bukankah kalian yang mendesak Zhen untuk turun dari takhta? Lalu apa lagi sekarang? Mengapa kalian selalu saja curiga, mengeluh bahkan protes pada Zhen. Padahal Zhen bahkan sudah mengikuti permintaan kalian!"

"Apakah tidak cukup jika Zhen akhirnya memilih mundur? Mengapa kalian tetap saja curiga pada kaisar tua ini? Apakah tidak cukup dengan pengunduran diri Zhen karena desakan kalian! Terlebih lagi Zhen sudah tidak memiliki harapan menunggu keajaiban datang, pada akhirnya kabar putra mahkota Rui tak kunjung datang. Posisinya sebagai putra mahkota tengah kosong, dan lagi, Zhen sudah tua dan sakit - sakitan untuk mengurus segala urusan pemerintahan" jelas kaisar Wei

"Setelah mendengar permintaan kalian, Zhen mulai mempertimbangkan pangeran Rong. Hari ini, Zhen memilih menyetujui permintaan kalian dengan mengangkat pangeran Rong menjadi kaisar selanjutnya secepatnya" tambah kaisar Wei mengumumkan keputusannya.

Setelah mengumumkan keputusannya mengenai pengangkatan kaisar selanjutnya yang jatuh pada pangeran Rong. Kaisar Wei lantas meninggalkan aula utama istana MingQi di ikuti penasehat sekaligus pengawal pribadinya Lie, juga rombongannya.

Saat kaisar Wei telah pergi, para mentri dan pejabat tak kunjung bubar. Entah mengapa, mereka merasa ada hal yang kurang mengenakan tentang hal ini. Padahal seharusnya mereka senang dengan keputusan kaisar Wei yang memilih turun takhta secepatnya, karena itu berarti ambisi mereka akan kekayaan, harta, kekuasaan dan kedudukan sebentar lagi akan tercapai. Tapi nyatanya, mereka malah merasakan firasat buruk tentang kedepannya.

.
.
.

Disisi lain, tepatnya di depan gerbang kediaman jendral besar Holing. Terdapat lima buah kereta mewah yang berjajar rapi. Kereta - kereta itu jelas merupakan milik para pejabat, bangsawan atau pedangang kaya raya yang nampak bertandang kerumah jendral besar yang disegani dan ditakuti di ibukota MingQi. Entah dengan maksud dan tujuan apa.

Harusnya para penduduk sekitar yang merupakan para tetangga jendral besar Holing sudah terbiasa akan hal itu. Pasalnya ada banyak orang yang akan mengunjungi kediaman Feng dengan maksud mencari dukungan, meminta bantuan, memperbaiki cirta keluarga mereka dengan memuji dan menjilat, atau memang tulus memberi pujian atas keberhasilan, kemenangan dan kepulangan jendral Holing dan prajuritnya dari medan pertempuran.

Namun hari ini nampak berbeda dari hari biasanya. Mereka para nyonya - nyonya pejabat dan bangsawan yang tinggal satu pemukiman di jalan Quon yang merupakan perumahan termahal di ibukota MingQi sangat tahu jika kereta - kereta itu milik kediaman Li, kediaman Fu, kediaman Tang, kediaman Pei dan kediaman Wong saking seringnya mereka berintraksi bersama. Terlebih lagi para pelayan dari kelima kediaman pejabat pemerintahan itu nampak sangat femiliar dimata mereka.

"Nampaknya, mereka baru saja akan menyelesaikan masalah dengan putri jendral besar Holing" kata seorang nyonya dari kediaman pejabat Liu.

"Kurasa anda benar nyonya Liu" balas nyonya dari kediaman bangsawan Chu.

"Sayangnya mereka datang begitu terlambat. Jendral besar Holing pasti sudah sangat murka dengan mereka semua" tambah nyonya Chu yang langsung disetujui para nyonya - nyonya pejabat dan bangsawan yang berkumpul bersamanya di depan kediaman Liu yang berhadapan dengan kediaman Feng.

Tak beselang berapa lama setelah nyonya Chu berkata seperti itu. Kepala pelayan Zhong dari kediaman Feng keluar dari gerbang dan menyampaikan pesan dari jendral besar Holing.

"Katakan pada nyonya kalian, jendral besar Holing saat ini tak menerima tamu dari keluarga kediaman manapun dikarenakan sibuk melatih para pasukannya" kata kepala pelayan Zhong pada para pelayan dari kediaman para pejabat pemerintahan yang ingin menemui jendral Holing dan nyonya Fan Hua.

Para pelayan itu mengangguk dan menyampaikan hal itu pada junjungan mereka, tak berselang berapa lama kereta - kereta itu bergegas pergi. Entah karena nyonya dari para pejabat pemerintahan itu tengah dilanda kemarahan atau rasa malu, kepala pelayan Zhong yang melihat hal itu hanya menghela nafas berat.

Masalah ini akan menjadi masalah yang sangat panjang. Sebab jendral Holing tak akan melepas mereka semua dengan mudah. Terlebih lagi, mereka datang untuk memohon maaf dan menyelesaikan masalah ini begitu lambat. Jendral Holing dan keluarga Feng sudah terlanjur murka.

Satu hal yang kepala pelayan Zhong khawatirkan adalah nasib nona mudanya jika masalah ini semakin berlarut - larut. Itu berarti, nona Ai akan tetap tinggal di kediaman Feng hingga masalah ini selesai. Entah bagaimana reaksi nona mudanya? Seminggu saja tinggal di kediaman Feng, ia terus saja mendumel dan mengerutu. Lalu apa yang akan nona mudanya lakukan jika ia akan terkurung di kediaman Feng dalam jangka yang tak di tentukan? Kepala pelayan Zhong tak mampu membayangkan hal apa yang nona mudanya akan lakukan.

.
.
.
.
.

TBC

Written on Nov 27th, 2019

My Destiny : Feng Ru Ai (END)Where stories live. Discover now