Karna bagi Taehyung; tak ada hal yang ia inginkan selain merubah kenyataan bahwa kehidupannya berubah sejak ia mengenal cinta. Oleh sebab itu, Taehyung akan bercerita disini, memperingati semua orang perihal cinta dan hati. Karna jika keduanya ditem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—
—
—
—
—
—
—
—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siang ini rasanya begitu terik. Tengah hari begini, kantin ramai dipadati oleh orang-orang yang hendak mengisi perut. Tapi tidak dengan Taehyung, ia baru saja selesai dengan mata kuliah Akuntansi Manajemen dan berakhir duduk sendirian di pojok kantin Fakultas Manajemen Bisnis. Duduk sendirian tanpa ditemani Jungkook yang masih ada kelas, membuatnya beberapa kali disapa oleh beberapa cowok yang Taehyung kenal dari fakultas sebelah.
Taehyung masih memiliki satu kelas lagi di jam dua siang, tapi rasanya ia sudah tak sanggup untuk mengikuti mata kuliah tersebut. Pagi tadi, Taehyung bangun dengan kelabakan karna alarm di ponsel miliknya tidak berbunyi. Alhasil, ia harus tergopoh-gopoh karna setengah jam lagi perkuliahan akan dimulai.
Tubuhnya terasa begitu lemas. Taehyung rasa ia menghabiskan energinya di perkuliahan sebelumnya karena presentasi individu yang sangat menguras tenaga. Presentasi inilah yang membuatnya begadang hingga bangun terlambat pagi tadi. Perut Taehyung juga terasa penuh padahal ia yakin belum memakan apapun dari kemarin malam. Kadang gejolak ingin muntah Taehyung rasakan, namun berhasil ia tahan. Lagipula tidak lucu, kan, kalau ia muntah disini?
Alhasil, Taehyung terduduk dengan wajah pucat pasi dan tangan menumpu kepalanya. Pandangannya mulai kabur sebelum pundaknya ditepuk pelan oleh seseorang, "Taehyung?"
Itu Namjoon Hyung, berdiri di depannya dengan setumpuk lembar skripsi. Habis bimbingan, rupanya. "Eh, Namjoon Hyung?" Taehyung kembali menegakkan kepalanya saat Namjoon duduk di hadapannya. "Tidak bersama Seokjin Hyung?" Tanya Taehyung saat tak melihat tunangan laki-laki itu berada disampingnya.
Namjoon menggeleng pelan, "Dia bilang akan menyusul sebentar lagi." Lalu mengernyit heran melihat wajah Taehyung yang begitu pucat. "Kau baik-baik saja, Tae?" Namjoon menggenggam tangan Taehyung dan mendapati tangan itu begitu dingin dan basah oleh keringat.
