[50]

1.8K 209 16
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Taehyung merengut sebal menatap ponselnya saat ini. Tidak ada  satu notifikasi apapun yang berasal dari sang kekasih. Bahkan pesan terakhir yang Jungkook kirimkan padanya itu merupakan ucapan selamat tidur juga mimpi indah yang mana itu sudah empat belas jam yang lalu. 

Kembali menendang selimutnya asal, Taehyung pukul bantal lalu menggigitnya dengan geram. Berbagai pertanyaan menyelimuti otak kecil miliknya. Jungkook sedang apa? Lagi dimana? Bersama siapa? Apa sudah makan? Apa dia kelelahan? Dan, apa—Jungkook juga merindukannya?

Tapi kembali tanamkan bahwa Jungkook pergi bukan untuk main-main, melainkan untuk selesaikan sebuah permasalahan kembali buat kewarasan Taehyung bekerja. 

"Tae..." Seokjin datang buka pintu kamarnya yang Namjoon pinjamkan untuk sementara waktu. Calon abang iparnya yang satu itu tampak begitu rapi dengan setelan kemeja berwarna merah muda. "Hyung pamit dulu, ya? Mau pergi sama Namjoon, nih."

Kembali memanyunkan bibirnya, Taehyung tak ingin ditinggal sendiri, "Hyung mau kemana?"

Tersenyum kikuk, Seokjin lirik Namjoon yang baru memasuki kamar Taehyung. "Eh, i-itu—"

"Kami mau cari cincin pernikahan, Tae." Ujar Namjoon to the point yang mana jelas saja membuat Seokjin memekik lalu mencubit lengan sang kekasih dengan pelan. Padahal rencananya mereka sengaja untuk memberitahukan pada teman-temannya jika sudah dekat hari H. Ingin buat kejutan. 

Taehyung jelas melongo. Pun bingung kenapa abang sepupunya yang satu ini tak pernah memberitahu apapun pada dirinya?

"Hyung serius?" Tanya Taehyung lagi. Masih tak menyangka jika akhirnya Namjoon juga Seokjin akan segera berlanjut ke jenjang pernikahan. "Kok gak pernah cerita-cerita?! Tae ngambek, nih!"

Kembali mencubit lengan Namjoon, Seokjin misuh-misuh melihat Taehyung yang sudah merengut lucu. "Rencananya kami mau kasih kejutan sekalian nyebar undangan nanti. Tapi Namjoon udah keburu ngasih tau, huh. Tae jangan bilang-bilang sama yang lain, ya?"

"Tae masih ngambek loh ini! Kalau mau tutup mulut, harus ada bayarannya." 

Terkekeh melihat tingkah lucu Taehyung yang membuatnya gemas sendiri, Namjoon usak surai cokelat adik sepupunya itu. "Yaudah, nih." Ujar Namjoon sembari mengeluarkan beberapa lembar uang lalu menempelkannya pada dahi Taehyung. Buat laki-laki yang lebih muda itu menyengir bahagia. "Terserah mau dibeliin apa~"

𝐀 𝐃𝐈𝐅𝐅𝐄𝐑𝐄𝐍𝐓 𝐖𝐀𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang