[41]

2.4K 330 50
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"Kenapa manyun lagi?" Tanya Jimin sekembalinya ia membeli minum. Melihat Taehyung dengan wajah terkekuk kembali membuat ia bertanya-tanya. "Ini—minum dulu. Habis ini kita makan dulu diluar sebelum pulang, ya?"

"Hmm." Taehyung hanya berdeham. Meminum minuman yang Jimin berikan lalu kembali terdiam. Membuat Jimin kembali mengernyit bingung. "Sini duduk sebelah aku~" Ujar Taehyung menepuk sisi sebelah kanannya sedikit menarik lengan temannya itu.

Menuruti ucapan Taehyung, Jimin mendudukkan dirinya di sebelahnya. Membuat Taehyung kini menyandarkan kepalanya pada bahu Jimin. "Kenapa, Taeby? Mau cerita sama Jiminie?"

"Sebeeeel!" Taehyung meremas tangan Jimin yang berada di genggamannya. Membayangkan betapa menyebalkannya Jungkook yang dengan teganya melupakan hari spesial Taehyung lalu pergi keluar tanpa mengingat dirinya—benar-benar—ah, sudahlah. "Sebel sama Jungkook!"

Mendengar ucapan Taehyung—Jimin dengan cepat menoleh, "Kenapa Jungkook? Dia ngapain sampe Taehyung jadi manyun gini?"

Mata Taehyung sudah mulai berkaca-kaca saat Jimin merengkuhnya. Menyembunyikan wajahnya pada dada Jimin, Taehyung mulai terisak pelan. Mengeluarkan segela kekecewaannya yang sudah ia pendam sejak tadi malam. "Jungkook—dia lupa. Lupa hari ini hari spesialku. Gak ada ucapan selamat ulang tahun, gak ada kejutan, gak hadiah—gak ada dia—disampingku."

Jimin yang mendengar ikut sedih. Apalagi Taehyung menangis sampai tersedu-sedu begini. "Sudah—sudah.  Yang penting 'kan sekarang ada Jiminie. Apa Jiminie kurang buat Taetae bahagia?"

Taehyung menggeleng keras. Walau bagaimanapun Jimin berhasil membuatnya lupa dengan kesedihannya saat ini. "Engga kok! Aku bahagia—jangan ngomong gitu. Aku juga udah lama gak jalan berdua sama Jiminie."

"Kalau gitu gak boleh manyun, harus senyum terus!" Titah Jimin memandang lekat wajah Taehyung yang mendongak. Mencubit pelan pipi gembil Taehyung dan membubuhi kecupan kecil pada pucuk hidung temannya itu.

Taehyung tersenyum, tak mau Jimin merasa sedih juga melihatnya yang terus-terusan murung. "Iya—nih udah senyum kan."

"Tuhkan—cantik banget kalau senyum kayak gini."

"Gombal banget!" Kemudian menepuk pelan lengan temannya itu. "Nanti aku aduin Yoongi Hyung loh, ya, kalau Jiminie suka gombalin aku."

"Jangan dong, Tae." Ujar Jimin sambil terkekeh. Walau jauh dalam lubuk hatinya ia juga ketar-ketir kalau Yoongi tahu kelakuannya. Bisa habis dia pisah ranjang disuruh kekasihnya itu. Atau paling parah—tak ada jatah nananina selama dua bulan. Bisa mengkerut punya Jimin lama-lama. "Ayo. Mau makan gak? Jiminie udah laper nih. Keburu malem juga."

𝐀 𝐃𝐈𝐅𝐅𝐄𝐑𝐄𝐍𝐓 𝐖𝐀𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang