Karna bagi Taehyung; tak ada hal yang ia inginkan selain merubah kenyataan bahwa kehidupannya berubah sejak ia mengenal cinta. Oleh sebab itu, Taehyung akan bercerita disini, memperingati semua orang perihal cinta dan hati. Karna jika keduanya ditem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—
—
—
—
—
—
—
—
"JUNGKOOK!!"
Taehyung berteriak saat mendapati handuk basah tergeletak di atas sofa ruang TV. Membuat Taehyung memijat pangkal hidungnya sabar. Sudah berkali-kali Taehyung ingatkanpada sahabatnya itu untuk tak menaruh handuk basah sembarangan. Tapi sepertinya ucapan Taehyung hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. "HANDUK BASAHMU KENAPA ADA DISINI, JEON JUNGKOOK!" Teriak Taehyung lagi saat tak mendapat respon dari Jungkook yang berada di dalam kamarnya.
Taehyung berkacak pinggang saat Jungkook keluar dari kamarnya dengan wajah tak berdosa. Membuat Taehyung begitu geram. "Oh. Iya, aku lupa." Lalu menyengir seolah hal itu bukan perkara besar.
"Kebiasaan kali, sih! Aku kan udah bilang, jangan taruh handuk basah sembarangan! Jorok tahu! Lihat, sofa nya jadi lembab karna handukmu! Kalau lembab begitu, nanti baunya jadi tidak enak ter—"
Jungkook menarik bibir Taehyung yang mengerucut sebal. Membuat Taehyung semakin kesal karna omelannya harus terhenti. Sebenarnya Jungkook begitu gemas melihat mulut Taehyung mengerucut begitu—mirip bebek, katanya. "Iya, bawel banget sih. Jadi kayak bebek gitu muncungnya, ih."
Taehyung mencubit pinggang Jungkook sebal—siapa juga yang menyebabkan Taehyung mengomel begini. Jungkook memang begitu, suka tak tahu diri jika dirinya begitu menyebalkan. "Jungkook, kalau aku ngomong tuh di dengerin! Aku capek, tahu, udah jelasin panjang lebar begini tapi besoknya diulang lagi. Apa aku harus lapor sama bunda kalau anaknya nakal—mau dijewer sama bunda?"
Jungkook yang gemes karna Taehyung terus mengomel malah mengapit kepala sahabatnya itu pada ketiaknya. Membuat Taehyung meronta-ronta minta dilepaskan. "Iya, Taehyung, cerewet deh. Udah kayak pasangan suami-suami." Ujar Jungkook lalu terkekeh pelan saat Taehyung memicingkan matanya.
"Siapa juga yang mau jadi suamimu? Aku tidak mau, tuh." Ucap Taehyung lalu memeletkan lidahnya, mengejek Jungkook yang masih betah mengapit kepalanya. "Udah—ih, Jungkook, lepasin! Aku mau nyapu sama ngepel nih." Lanjut Taehyung lagi.
Jungkook yang kepalang gemes kini berganti untuk mengapit hidung mancung Taehyung, "Yakin tidak mau jadi suamiku? Yakin juga tidak mau punya suami seperti aku, hm?"
Taehyung meronta-ronta saat Jungkook mengapit hidungnya secara tidak manusiawi. Membuatnya susah bernafas. "Jung—hmmp. Gak bisa na—fshh." Taehyung langsung memukul lengan sahabatnya itu saat Jungkook kunjung tak melepaskan apitannya itu. "Gila ya, Jungkook! Kalau aku kehabisan nafas, bagaimana?" Taehyung kini berkacak pinggang memandangi Jungkook yang malah terkekeh—menertawai ekspresi Taehyung yang begitu menggemaskan di matanya.
