[52]

4K 279 63
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"Bener nih gak mau ditemenin?" Namjoon yang memegang stir kemudi memarkirkan mobilnya di pelataran rumah sakit jiwa tempat dimana sang bibi dirawat. Melirik Taehyung yang tengah merapikan helai rambutnya yang sedikit berantakan, ia sedikit khawatir. Entah kenapa perasaannya tak enak hati membiarkan Taehyung pergi sendiri walau kemarin sang adik sepupu tidak kenapa-napa.

"Enggak usah, Hyung. Namjoonie Hyung kan mau pergi sama Seokjinie Hyung kan?" Taehyung mengelak begitu raut wajah khawatir Namjoon melayang kearahnya. Taehyung sadar, abang sepupunya itu ingin sekali menemani dirinya. Tapi tetap saja ia tak enak hati, sebab Namjoon memiliki jadwal yang padat untuk mempersiapkan pernikahannya yang akan berlangsung dua bulan dari sekarang.

"Kalau ada apa-apa langsung hubungin, Hyung, ya?" Namjoon mengacak pelan surai cokelat Taehyung yang membuat laki-laki mungil itu menggerutu. "Mau Hyung telponin Jimin atau Hoseok aja buat temenin kamu?"

Taehyung merengut lucu, "Gak usah, Hyung, ih! Tae gak apa-apa kok sendiri. Yaudah, Tae turun, ya?"

Namjoon menangkap pergelangan tangan Taehyung demi menahan adiknya itu yang hendak turun, "Sini dulu deketan. Udah lama Hyung gak cium adek sepupu Hyung yang paling nakal ini." Dan Namjoon kembali terkekeh saat Taehyung kembali manyun sebab selalu dijuluki anak nakal.

"Tae bilang Seokjinie Hyung, ya, kalau Namjoonie Hyung suka cium-cium Tae!" Walau bibirnya masih asik menggerutu, tapi, Taehyung tak menolak saat dahinya dikecup pelan oleh Namjoon. Pun Taehyung justru menikmati usapan sayang yang sudah lama tak ia rasakan. Sejak tinggal bersama Jeongguk, ia memang jarang sekali menghabiskan waktu bersama abang sepupunya itu. 

"Yaudah sana hati-hati. Nanti telpon aja kalau mau dijemput, ya?" Merasa cukup puas usai kecupi dahi juga pucuk kepala milik Taehyung, Namjoon membiarkan sang adik sepupu melepaskan seatbelt nya dan membuka pintu.

Taehyung tersenyum, lalu melambaikan tangan pada jendela mobil yang terbuka. "Bye bye, Namu Hyung! Nanti Tae telpon kalau mau dijemput!"

Mobil yang dikendarai Namjoon itu perlahan mulai meninggalkan pelataran rumah sakit dan Taehyung masih terpaku hingga mobil itu benar-benar hilang dalam penglihatannya. Melirik sekantung buah anggur yang tadi ia beli, ia jadi rindu dengan Jeongguk; sang kekasih. Sebab biasanya, jika jadwal mengunjungi Amma nya seperti saat ini—kekasihnya itu lah yang suka mengingatkannya untuk membeli buah tersebut. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐀 𝐃𝐈𝐅𝐅𝐄𝐑𝐄𝐍𝐓 𝐖𝐀𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang