Delapan

819 39 0
                                    


Bel pulang sekolah pun berbunyi itulah yang paling ditunggu tunggu oleh para siswa.

"Jadi kan hari ini?" Tanya arina yang dari tadi ngomong mulu tentang rencana main ke rumah Helena.

"Iya jadi arina" ucap Helena.

"Bawel lu kuda" ucap alana.

"Elu tapir!" Ucap arina kepada alana.

"Yeee sapi!" Ucap alana.

"Eeeh udah udah apaan sih kaya anak TK tau" ucap Helena yang menengahi keduanya.

"Tau nih si alana" ucap arina.

"Lah kok gua? Yang ada elu yang ngomong mulu!" Ucap alana yang tidak mau kalah.

"Iiih malah dilanjutin udah buruan ayo! Supir aku udah nunggu" ucap Helena.

Alana dan arina pun tidak bersuara lagi dan langsung mengikuti langkah Helena.

Saat mereka sedang berjalan menuju parkiran tiba tiba ada aura dan gengnya yang memberhentikan langkah mereka.

"Ck! Nenek lampir lagi" ucap alana sambil memutar bola matanya.

"Heh! Bocah! Gua udah peringatin sama lo! Gausah deket deket Aidan lagi tapi elu malah nambah lengket sama aidan. Mau lu apa sih?" Ucap aura kepada alana.

Alana hanya diam dan ketika arina ingin membalasnya alana pun menghentikan pergerakan arina.

"Ini urusan gue!" Ucap alana pada arina dan hanya dibalas anggukan oleh arina. Helena yang bingung pun hanya diam.

"Heh! Gua nanya! Malah Diem! Gapunya mulut lu hah?!" Ucap aura yang nadanya mulai meninggi.

"Harusnya saya yang nanya ke anda! Apa anda tidak bisa lihat mulut saya sebesar ini? Apa mata anda yang buta?" Ucap alana dengan nada biasa saja.

"Songong banget lu jadi bocah!" Ucap aura yang tidak terima dengan perkataan alana.

"Maaf! saya masih banyak urusan dan saya tidak punya banyak waktu untuk meladeni orang semacam anda" ucap alana sambil seolah olah melihat jam.

"Songong lu ya!" Ucap aura dan kemudia menarik rambut Alana.

Alana tidak membalas tarikan namun...

Bugh!

Aaarghh

"Uppss... maaf! Saya kalo udah lepas kendali bisa bunuh orang!" Ucap alana setelah menendang dengan kencang perut aura dan membuat aura terpental.

Sontak membuat orang yang ada disitu terperangah oleh aksi alana.

"Ayo cabut" ucap alana pada arina dan Helena.

Arina sudah tau pasti alana kalo berantem tenang tapi tau tau lawannya itu keok itulah alana.

Namun Helena masih saja memikirkan kejadian tadi karena dia baru melihat perempuan senekat alana.

"Len? Lu kenapa bengong sih?" Ucap alana sambil mengibaskan tangannya di depan muka Helena.

"Eh sorry sorry...aku masih kepikiran aja tadi aksi kamu" ucap Helena.

"Loh? Ngapain dipikirin?" Ucap alana.

"Iya len alana mah Emang gitu kalem kalem tau tau mati lawannya" ucap arina.

"Bisa aja lu sapi" ucap alana pada arina.

"Bukan gitu lan...tapi nanti kalo kamu dihukum sama sekolah gimana?" Ucap Helena.

"Len! Aku kasih tau ya! Kita tuh gaboleh lemah! Jangan sampe Bullying itu ada. makannya jangan takut sama orang yang suka bully jadi mendingan Hajar aja orangnya biar kapok kalo ngga kapok ya bunuh aja" ucap alana dengan santainya.

ALANA (COMPLETED)Where stories live. Discover now