Extra part

1.4K 32 2
                                    


"Dari mana kamu, pulang malem lagi?"

Perempuan yang baru saja menutup pintu dengan pelan, menegang di tempat saat mendengar suara berat laki laki di belakangnya.

"Jessica, liat Abang!"

Perempuan bernama jessica itu menurut, dia membalikkan badannya untuk berhadapan dengan laki laki yang tak lain adalah abangnya.

Namun jessica terus menunduk dalam. "Jawab pertanyaan Abang jessica"

Jessica mengulum bibirnya, dia memberanikan diri untuk menatap Abang satu satunya itu.

"Maapin jessica bang, jess Abis main"

Laki laki itu menghembuskan napas berat. "Kamu tuh kenapa sih jess, Abang kan udah bilang kalo main jangan sampe malem! Kamu itu adik perempuan Abang satu satunya jess!"

"Ada apa sih ribut ribut?" Jessica menatap perempuan di belakang abangnya dengan tatapan berbinar.

"Bundaaaaa" jessica langsung memeluk bundanya. Hanya bundanya lah yang pasti akan membelanya.

"Jessica bun, dia baru pulang jam segini" ujar Jeffrey alias Abang jessica.

Alana menatap sendu pada kedua anaknya. "Udahlah Jeff, bunda tau kok temen temennya Jessica. Lagian jessica udah izin ke bunda"

Jessica tersenyum mengejek pada abangnya.

"Tapi bun__"

"Princess, bener kata Abang kamu. Kamu itu perempuan, nggak seharusnya kamu pulang jam segini" ucapan Jeffrey di potong oleh aidan yang baru saja datang dengan muka bantalnya.

Jessica menatap memelas pada alana, meminta pertolongan pada bundanya.

"Udah udah, jessica tuh baru pulang. Biarin dia istirahat, lagian bunda percaya sama princess bunda. Sayang, kamu pergi ke kamar sekarang ya"

Jessica mengangguk dan melewati papah dan abangnya begitu saja. Memang, kalau ada bundanya jessica pasti selalu Menang.

***

"Pagi bun, pah"

Jeffrey sudah siap dengan seragam kepolisiannya. Ya, anak pertama mereka memilih untuk menjadi polisi dibanding melanjutkan bisnis aidan. Katanya sangat merepotkan karena harus bertemu dengan kertas kertas yang tidak jelas.

"Adik kamu mana jeff?"

Jeffrey mengambil roti yang disediakan bundanya. "Biasalah bun, namanya juga princess"

"Kamu bangunin dianya nggak kasar kan jeff?" Tanya aidan pada putra sulungnya itu.

Pasalnya, kedua anaknya itu sangat jarang untuk akur. Karena jeffrey itu terlalu mengatur jessica, sedangkan jessica sangat tidak suka di atur oleh jeffrey. Karena katanya aturan jeffrey terlalu mengekangnya.

Baru saja jeffrey ingin menyauti ucapan papahnya, tiba tiba suara cempreng milik jessica mengelegar di seluruh penjuru rumah mereka.

"Good morning papah ganteng, bunda cantiknya jess" jessica mengecup kedua pipi orang tuanya.

"Abang gak di cium?" Jeffrey mengangkat sebelah alisnya.

"Gak! Abang bau jigong" dengan santainya jessica langsung mengambil tempat duduk di sebelah bundanya.

Jeffrey menatap jessica dengan wajah datar sedangkan alana dan aidan saling pandang dan tersenyum geli melihat tingkah kedua anaknya.

"Bun, jess gak mau di anter sama bang jeff ah"

Alana mengernyitkan keningnya dan menghentikan kegiatan makannya. "Kenapa jess?"

Jessica melirik sekilas pada jeffrey yang tengah menatapnya datar.

ALANA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang