Lima puluh satu

569 18 0
                                    

5 tahun kemudian.

"Ladies and gentleman, as we start our descent, please make sure your seat backs and tray tables are in their full upright position. Also, make sure your seat belt is securely fastened and all carry-on luggage is stowed underneath the seat in front of you or in the overhead bins. Thank you."

detak Jantung aidan semakin menjadi ketika kini pesawat yang ia tumpangi sudah hampir mendarat di negara yang dulu pernah ia tempati.

Negara dimana dia menemukan perempuan yang ia cintai, negara yang penuh dengan kenangan.

Ya, aidan kembali. Dia kembali untuk menjemput cintanya, yaitu alananya.

Terakhir kali dia berkomunikasi dengan Rico tentang kondisi alana, ketika alana akan menjalankan operasinya. Itupun setelahnya, aidan tidak mendapatkan kabar apapun lagi dari Rico karena dia yang sangat sibuk dengan kuliahnya.

Saat aidan tiba di bandara, aidan langsung menemui mamah dan papahnya.

Dia sangat rindu pada papah dan mamahnya. Waktu pertama dia berangkat ke Dubai, dia hanya di temani oleh sang papah namun papahnya hanya menemaninya 1 minggu kemudian papahnya pun kembali ke Indonesia.

"gimana kehidupan disana sayang? Mamah kangen banget sama kamu" mamahnya memeluk erat aidan.

"Ya gitulah mah, aku juga belajar sedikit bahasa Arab disana. Orangnya juga baik baik, di uwoud juga ada orang yang asal negaranya sama kaya aku mah"

Aidan di terima di salah satu universitas terbaik di Dubai yaitu university of wollongong in Dubai atau (uwoud). Selain materi, aidan juga cukup pintar makanya dia di terima di universitas tersebut.

"Baguslah kalo kamu senang disana"

"Udahkan kangen kangenannya? Pulang yuk, papah laper. Mamah kamu tuh, ga ngebolehin papah makan sebelum kamu pulang. Kan jahat ya"

Aidan terkekeh melihat tingkah papah dan mamahnya.

"Apaan sih pah, mamah ga bilang gitu!"

"Kan, ngelak" cicit David.

Anna mendelik pada David. "Yaudahlah yuk pulang, mamah udah buatin kue spesial buat kamu"

***

Seminggu kemudian.

Aidan sangat lelah dengan semua pekerjaan yang di berikan papahnya.

Tepatnya dari seminggu kemarin, dia baru datang dan besoknya dia langsung disuruh menggantikan posisi papahnya di perusahaan papahnya ini.

Tadinya aidan berniat pulang karena dia ingin mencari alana dan masih ingin kangen kangenan dengan mamahnya. Tapi sekarang, dia malah dihadapi dengan setumpuk berkas yang kini harus dia tanda tangani.

"Permisi" terdengar suara ketukan di depan pintu ruangan kerjanya.

"Masuk"

Orang yang mengetuk pintu ruangan aidan pun memasuki ruangannya.

"Oh sherli, ada apa?" Aidan menegakkan badannya dan mempersilahkan sherli untuk duduk di hadapannya.

"Begini pak, saya ingin memberitahu bahwa hari ini, tepat jam makan siang. Pak herland atau klien yang sangat penting bagi perusahaan kita ini mengajak bapa mengadakan pertemuan"

Orang itu adalah sherli, sekertaris papahnya yang sekarang menjadi sekertarisnya. Sherli bukan tipikal wanita yang "gatal" seperti di cerita atau film sekertaris yang tergila gila dengan sang bos.

Malah sebaliknya, sherli sangat sopan dan dia sangat tekun pada pekerjaannya. Papahnya memang tidak pernah salah pilih pegawai.

"Pak herland?"

ALANA (COMPLETED)Where stories live. Discover now