Tiga puluh sembilan

520 14 0
                                    

"Alana?"

Merasa ada yang memanggilnya alana menoleh ke belakang.

Tampak ada sepasang paruh baya yang tengah menatapnya dengan dalam.

"Wajah itu....papah,mamah" alana tertegun melihat ke dua orang tuanya yang kini tengah tersenyum ke arahnya.

Pasangan paruh baya itu pun menghampiri alana.

Alana tersenyum bahagia, akhirnya...apa yang dia inginkan yaitu bersatu bersama kedua orang tuanya tercapai.

Pria paruh baya yang tak lain papahnya alana menghampiri alana dan mengusap lembut rambut alana.

"Makasih sayang, kamu sudah mau memaafkan papah" papahnya tersenyum ke arahnya.

Alana langsung berhamburan ke pelukan papahnya.

Yang iya tau, papahnya sedang terbaring di rumah sakit. Tapi sekarang papahnya bahkan dengan mamahnya ada bersamanya saat ini.

"Alana seneng papah udah sembuh, alana minta maaf ya pah. Alana yang udah buat papah sakit"

Papahnya alana melepaskan pelukannya dan menangkup ke dua pipi anaknya.

"Dengerin papah, kamu ga salah apa apa. Malah papah bahagia, karena kejadian itu kamu mau Maafin papah" papah alana tersenyum dan mengelus lembut rambut alana.

"Papah udah sehat? Mamah juga ada disini, alana mau terus gini aja. Alana ga mau kehilangan papah sama mamah lagi"

Mamahnya alana mendekat ke arah mereka dan langsung memeluk alana.

"Mah, alana ga mimpi kan? Kita udah kumpul di surga kan?"

Mamahnya alana hanya tersenyum. Menatap dalam mata anak perempuannya itu.

"Mamah dan papah sayang kamu"

Alana tampak berbinar. "Alana juga sayang banget sama kalian" alana memeluk mereka berdua.

"Alana"

Alana mengernyitkan keningnya. Suara itu, ya, dia kenal pemilik suara itu.

Alana menolehkan kepalanya. Matanya membesar saat tahu siapa itu.

"Aidan?"

Papahnya melepas pelukannya, dia menghampiri aidan.

Papahnya menepuk bahu aidan dan mengucapkan sesuatu, seakan akan berbisik pada aidan.

Setelah itu, papahnya menghampirinya kembali.

"Kamu harus ikut bersama laki laki itu alana"

"Ikut? Gamau pah, aku maunya sama mamah sama papah."

Aidan mendekat ke arah alana. "Lan, biarin mereka berdua tenang. Ayo" aidan meraih tangan alana.

Namun alana tepis. "Engga! Alana mau sama papah,mamah aja!"

"Maaf aidan, aku ga bisa ikut sama kamu"

ALANA (COMPLETED)Where stories live. Discover now