Lima belas

761 36 4
                                    


Alana mendekatkan wajahnya ke depan wajah aidan karena dia tidak percaya kalau aidan tidur.

Namun saat alana mendekat tiba tiba tangan aidan menarik alana sehingga...

Cup!

Alana melebarkan kedua matanya dan aidan membuka matanya.

"Aaaaaaaa"

Plakk!!!

Aidan meringis mendapat tamparan di pipinya yang begitu keras.

"Apa apaan lu hah?! Nyium nyium sembarangan untung ga kena mulut!"

Alana memegangi jidatnya yang dicium oleh aidan.

"Ya mana gua tau kalo gua nyium elu! Gua lagi tidur! Dikira gua, elu itu guling soalnya gua kalo tidur selalu meluk guling"

Aidan masih memegangi pipinya yang memerah. Siapa coba yang ga kaget baru bangun langsung digampar🤣 (RIP babang aidan).

"Alasan mulu lu! Bilang aja modus"

"Dari kemaren ya gua nolongin elu di bilangnya moduuus mulu, jangan jangan elu kali yang baperan"

"Ya Emang modus kan!"

"Enggak!"

"Modus!"

"Gua bilang enggak ya enggak!"

"Gua bilang modus ya mod..."

"Permisi! Mba? Mas? Bisa dikecilin suaranya? Ini di rumah sakit ya, bukan di hutan!" Tiba tiba ada suster yang menengahi perdebatan mereka.

"Siapa juga yang bilang ini di Kebon binatang Mba" dumel alana.

"Sekali lagi kalau kalian berdua tidak bisa mengikuti peraturan disini lebih baik kalian pergi dari sini ya! Terima kasih!" Akhirnya suster itu pun berlalu.

"Elu sih!"

"Elu yang mulai enak aja!"

Alana memeletkan lidahnya ke arah aidan dan memalingkan wajahnya.

***

"Alana? Rico udah siuman sayang, kamu mau liat dia?" Ibunya alana menghampiri alana yang sedang memainkan game di Hp aidan. Entah sejak kapan mereka baikannya.

Alana menengok ke arah ibunya. "Serius bu?"

"Iya nak, kamu liat sono"

Alana langsung berdiri dan masuk ke ruangan Rico, Meninggalkan aidan begitu saja.

Yang alana lihat saat masuk ke ruangan Rico, sama seperti tadi namun bedanya kini rico sadar.

Rico tidak menyadari kehadiran alana, dia hanya menatap kosong langit langit kamarnya.

"Rico?"

Rico yang merasa dipanggil pun menoleh dan mendapati orang yang selama ini dia sayangi.

"Alana?"

Alana langsung menghampiri Rico sambil tersenyum.

"Alhamdulillah ric, lu sadar juga. Lu gatau ya gua,tante Dina, sama semuanya tuh khawatir ric sama lu. Oh iya, tante Dina mana?" alana menggenggam tangan Rico.

Namun Rico melepaskannya. "Mamah lagi ke kamar mandi" Rico menghela nafasnya.

"Lu kenapa sih ric? Lu ga kaya dulu sumpah"

Rico terdiam.

"Mana janji lu ke gua? Yang katanya bakalan buat gua bahagia? Ini? Yang ada lu malah buat gua sakit tau ga sih ric?!"

ALANA (COMPLETED)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt