Delta meremehkan pekerjaanku. Bocah laki-laki itu bilang, membunuh adalah pekerjaan mudah.
Maka kubiarkan kami bertukar posisi.
Aku berdiri mengawasi, dan ia dengan batu dan pisau yang bernoda darah.
Tangannya mengayun, tanpa ragu menghantamkan batu pada kepala. Tenaganya lemah, tapi mampu membuat si korban berhenti memberontak. Lumayan.
Delta mengambil pisau. Mengambil ancang-ancang sebelum menusuk dan merobek perut korban.
Tapi bocah itu menjerit saat si korban kembali tersadar dan meronta. Menggelepar, mencipratkan darah merah ke kaus birunya.
Aku tergelak. "Kan... Udah dibilangin masih ngeyel. Sini sama akang aja biar cepet! Katanya mau dibuatin cilok ikan patin? Tinggal terima jadi aja susah amat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Enter Your Ideas Here | RAWS Festival
Teen FictionSi Piyik menemukan sebuah buku tebal. Sampulnya bertuliskan 'Enter Your Ideas Here' Seseorang membisiki kepala kecilnya. "Masukkan ide-idemu di sini." Tapi Si Piyik bergeming menatap kertas yang kosong, seperti kepalanya. Apa yang harus ia tulis?