Dia tidak akan datang saat tengah malam atau dini hari. Maka kutunggu kedatangannya sejak pagi.
Pagi, saat aku sedang kuliah, dia belum datang. Mungkin bisa kutunggu di kantin.
Siang, saat aku sedang makan di kantin, dia masih belum datang. Mungkin dia sudah menunggu di kamar kost-ku. Aku bisa bertemu dengannya nanti sore.
Sorenya, aku kelelahan sehabis pulang dari kampus. Menunggu sambil rebahan dan scrolling media sosial. Belum ada tanda-tanda ia akan datang. Mungkin agak malam.
Satu jam sebelum tengah malam, aku panik. Dia belum juga datang. Padahal aku harus bertemu dengannya sebelum hari ini berakhir.
Tidak sabar, kucari dia. Kuobrak-abrik tempat persembunyiannya dan segala tempat kemungkinannya berada.
Akhirnya kutemukan sebuah file cerpen yang belum kuselesaikan. Tiba-tiba dia datang, menggeblak pintu imajinasiku.
Oke. Sang Ide telah datang. Tinggal kueksekusi sebelum tenggat waktu jam dua belas malam.
YOU ARE READING
Enter Your Ideas Here | RAWS Festival
Teen FictionSi Piyik menemukan sebuah buku tebal. Sampulnya bertuliskan 'Enter Your Ideas Here' Seseorang membisiki kepala kecilnya. "Masukkan ide-idemu di sini." Tapi Si Piyik bergeming menatap kertas yang kosong, seperti kepalanya. Apa yang harus ia tulis?
