(Drabble) Side A: Yang Lebih Menyebalkan daripada Digibahin

42 24 26
                                    

Taman bermain di TK desaku memiliki beberapa elemen inti yang tak terpisahkan: Sepetak tanah luas, jungkat-jungkit, ayunan, seluncuran, anak-anak yang berlarian, pedagang yang mencari nafkah, dan emak-emak yang hobi ghibah.

Aku tidak pernah menyimak obrolan ibu-ibu itu. Sumpah. Terlalu sibuk melayani pembeli dari kalangan anak-anak yang seaktif cacing kepanasan. Atau kalau anak-anak itu kembali ke kelas, aku kembali fokus membaca novel di ponsel.

Menurutku, novel itu seperti taman bermain yang tidak dibatasi oleh ruang fisik. Dan buku apapun isinya lebih seru daripada gosip ibu-ibu. Apalagi setelah mendengar 'sinopsis' obrolan mereka dari Delta, kemarin.

"Katanya, jangan-jangan Kang Al baik ke Delta karena pengen pedekate sama Mamah Delta doang," lapor bocah itu sambil mengunyah siomay yang kubelikan.

Idih. Cukup menyebalkan, tapi kuabaikan. Sudah kebal. Paling nanti tenggelam, kalah seru dengan gosip lain.

Aku masih asik membaca. Sampai pada akhir bab. Cliffhanger lagi. Padahal lagi seru-serunya.

Jariku menggulir layar.

Terakhir kali diperbarui tahun lalu.

...

Ini penulisnya minta diteror, ya.

Enter Your Ideas Here | RAWS FestivalWhere stories live. Discover now