(Trabble) Filler: Interview Gaje

63 20 64
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba-tiba saja aku sudah duduk bersama empat orang lainnya di suatu ruangan dengan meja melingkar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba-tiba saja aku sudah duduk bersama empat orang lainnya di suatu ruangan dengan meja melingkar. RAWS Corporation, sepertinya kami berlima sedang mengikuti job interview di perusahaan ini. Duo pemilik perusahaan ada di depan kami: Ibu Ary Nilandari dan Ibu Betty. Membuat kami gugup di bangku masing-masing.

Tunggu, memangnya sejak kapan aku ingin bekerja di perusahaan?

"Silakan memperkenalkan diri. Dimulai dari Mas... Arashi?" Ibu Betty menatap lelaki berambut hitam cepak disisir ke belakang.

"Arashi. Bahasa Jepang dari badai?" tanya Ibu Ary

"Benar. Tapi saya asli produk lokal. Badai lokal yang siap menerjang segala rintangan demi mengembangkan dunia literasi nasional," jawab Arashi, terlihat amat percaya diri. Wajahnya angkuh dengan sorot mata yang terlihat meremehkan.

Telapak tanganku mulai berkeringat dingin. Aku menunduk, tidak memerhatikan apa yang terjadi setelahnya. Dari jawaban Arashi tadi, dia dan orang-orang di sini pasti amat kompeten di bidangnya masing-masing. Berbeda denganku. Tapi meskipun tidak ada niat untuk bekerja di sini, aku harus memperkenalkan diri dengan cara yang tidak mempermalukan diri sendiri

Setelah gadis berambut panjang di sampingku memperkenalkan diri dengan nama 'Cantik', giliranku tiba.

"Nama saya Alpha. Saya ingin bergabung dengan RAWS Corp buat... cari modal nikah, Bu. Jualan cilok nggak cukup buat lamaran."

Eh.

Mulutku gerak sendiri.

Kenapa jadi buat modal nikah, oy! Utang bapak kau aja belum lunas!

Duh Gusti, Pangeran abdi. Malu-maluin banget. Mati, dah.

Lelaki ber-hoodie hitam di sampingku kemudian mengenalkan diri dengan nama Hisyam, jago IT seperti di novel-novel sci-fi. Keren. Dan bikin minder.

Kemudian gadis berkucir kuda yang memakai kemeja flanel menyebutkan sebuah mantra dengan cepat. "Nyun Arga Dwi Putri Nintyas Kusumo Jayati."

Gadis itu mendengkus. "Panggil gue Nyun!"

Eh, yang tadi itu nama?

Eh, yang tadi itu nama?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

              

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Enter Your Ideas Here | RAWS FestivalWhere stories live. Discover now