(Trabble) Side L: Putri Tidur

36 16 27
                                    

"Kalau udah capek belajar, refreshing dulu. Main HP gih," hasut Zeta yang duduk di kasurku.

Aku menguap, membalik halaman buku. "Baru juga belajar lima menit."

"Percuma. Pelajaran gak akan nempel kalo otak dipaksa begitu."

"Kalau gak dipaksa, aku gak akan pernah belajar!"

"Istirahat dulu, La. Buka HP. Mungkin ada chat penting."

"Paling cuma spam chat grup kelas. Lagian kalau udah buka HP, jadi mager belajar." Aku berdecak. "Kamu ini perwujudan pikiran negatif, atau perwujudan setan, sih?"

Zeta mencibir. Tidak membalas.

Aku meneguk air, tapi tidak cukup kuat mengembalikan fokus. Akhirnya kucoba menyeduh kopi hitam. Padahal selama hidup 18 tahun, aku tidak pernah minum kopi.

Entah kenapa aku mudah sekali mengantuk. Awalnya hanya saat benar-benar kurang tidur. Berlanjut ketika kelelahan, bosan, atau kurang fokus. Meleng dikit, langsung ada di alam mimpi. Sampai dijuluki 'Si Pelor' alias nempel molor. Begitu kepala nempel (di meja) langsung molor.

Enak saja. Padahal seringnya, aku tertidur dengan kondisi duduk tegak di kelas. Itu bakat langka...

...yang sama sekali tidak bisa dibanggakan.

Kemarin, aku salah naik angkutan umum. Terlambat kusadari karena tertidur selama perjalanan. Dibangunkan oleh kernet di pemberhentian terakhir, entah di desa mana. Kemudian diberi tahu untuk menunggu di sebuah halte dekat persimpangan untuk naik mobil elf tujuanku. Sembari menunggu, aku membaca buku materi kuliah. Ketiduran lagi. Lalu terbangun karena suara buku yang jatuh.

Malu tingkat dewa. Apalagi setelah tahu aku bersama seorang pemuda di halte itu.

Ternyata pemuda itu jualan cilok. Kebetulan aku lapar karena belum makan seharian. Setelah mengabaikan rasa malu, kubeli ciloknya. Tapi bahkan aku ketiduran saat makan. Lalu dibangunkan olehnya saat elf yang kutunggu sudah datang.

"Jangan-jangan dia liat kamu ngiler pas tidur." Zeta tertawa dengan menyebalkan.

Wajahku memanas. Ingin melempar segelas kopi hitam yang baru kuseduh. "Aku gak ngiler, Zeta!"

Ah. Masa bodoh. Lagi pula kami gak bakal ketemu lagi.

Aku meneguk kopi. Sedetik kemudian langsung kulepeh.

Pahit, bosku. Aku gak kuat.

Enter Your Ideas Here | RAWS Festivalजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें