Menurutku, cinta pertama itu cuma try and error. Sesuatu yang dialami oleh orang yang tidak berpengalaman. Jatuh hati pada si dia karena sesuatu yang remeh seperti dipinjamkan pensil, diajak main bersama, atau dibantu membawakan buku. Lambat laun, kita akan belajar tentang rasa itu, kemudian beralih pada cinta yang lebih serius. Cinta dengan level yang berbeda.
Tidak mengerti penjelasanku? Ya maaf. Romance bukan keahlianku.
Pernah seorang teman bertanya, "Siapa cinta pertamamu, Lala?"
Waktu itu dengan entengnya kujawab, "Lupa."
Tapi sekarang aku ingat.
Remaja laki-laki yang lahir dari keluarga terpandang.
Memiliki sorot mata tajam, namun senyum secerah rembulan.
Tubuh serapuh kaca, namun mental sekuat baja.
Selalu berpikir berdasarkan logika yang dikemudikan cinta.
Berada dalam kekangan orang tua, namun jiwanya melanglang buana.
Aku amat mengenalnya. Dulu kami sering menghabiskan waktu bersama.
Tapi sekarang aku meninggalkannya.
Dan ia masih sabar menunggu, karena akulah penggerak kehidupannya.
Merasa bersalah, buru-buru kubuka laptop. "My OC... I'm coming!"
![](https://img.wattpad.com/cover/204036737-288-k161763.jpg)
ESTÁS LEYENDO
Enter Your Ideas Here | RAWS Festival
Novela JuvenilSi Piyik menemukan sebuah buku tebal. Sampulnya bertuliskan 'Enter Your Ideas Here' Seseorang membisiki kepala kecilnya. "Masukkan ide-idemu di sini." Tapi Si Piyik bergeming menatap kertas yang kosong, seperti kepalanya. Apa yang harus ia tulis?