que sera ╏ 010

592 96 11
                                    

Keesokan malam nya, Minkyu dan teman-teman sudah berada di depan restoran tempat mereka akan minum nantinya. Sewaktu sedang menunggu, salah seorang dari mereka mulai membicarakan Wonjin.

“Ku dengar istrimu pindah ke jurusan Keperawatan.” ujar Hangyul, salah seorang teman Minkyu.

“Aku mengenal Wonjin sejak SMA.” jawab Yunseong. “terus mendekati Minkyu dengan konsisten sampai ia mendapatkannya.” lanjutnya.

“Wonjin punya keberanian, aku mengakui hal itu.” sahut Hangyul.

Minkyu hanya tersenyum tipis mendengar mereka berargumen tentang Wonjin dan dalam hati kecilnya Minkyu sangat bangga sekali pada istri nya itu.

Setelah menunggu mereka segera menempati ruang yang telah disiapkan, disana juga sudah ada sekelompok mahasiswa Keperawatan yang datang lebih dahulu. “Wonjin?” panggil Minkyu.

Tangan Wonjin melambai karena mulut nya penuh dengan makanan, “halo Minkyu, kebetulan sekali.”

“Mengapa ada disini?” tanya sang suami.

“Oh! Jadi karena ini, kau menghubungiku kemarin malam? Aku tau ada yang aneh ketika kau tanya kemana kami akan pergi.” balas Gichan lalu Wonjin melotot, menyuruhnya untuk diam.

Semua orang mulai menikmati hidangan mereka. Karena hal itu, mahasiswa Kedokteran dan Keperawatan menjadi akbar dan saling berbincang bersama.

Wonjin kesal melihat Minkyu yang asik sendiri bersama teman-teman nya, “sepertinya dia sangat bersenang-senang dan membiarkan perempuan cantik melayaninya!”

“Sepertinya suami mu lupa jika sudah menikah, ia sangat populer diantara para perempuan.” balas Jungmo pada Wonjin.

Ia melirik sekilas kearah Gichan yang justru menyudut sendirian, Wonjin bergerak mendekatinya. Dan Hyunbin ikut menyusul lalu bertanya tentang hobi serta kebiasaan yang dilakukan Gichan,

“Hanya membaca?” Hyunbin menatap Gichan dengan raut wajah tak percaya dan memilih pergi meninggalkan mereka berdua. Wonjin yang menanyakan pada Gichan kalau ada seseorang yang ia suka, bisa katakan saja padanya.

“Aku menyukai Moon Hyunbin.”

hEH??????? “t-tapi tadi kau bersikap tidak tertarik padanya.”

“Aku selalu seperti itu didepan orang yang ku suka, rasakan detak jantungku.” jawab Gichan refleks selagi meletakkan tangan Wonjin tepat di dadanya.

“Apa itu cinta pandangan pertama?” Wonjin malah menggoda lelaki Han itu hingga malu.

Disisi lain, Eunsang bertanya pada Hyunbin. “bagaimana?”

“Gichan akan selalu kalah jika dibandingkan dengan Minkyu, dia selalu di nomor 2.” balas Hyunbin.

Tidak terasa karena kebanyakan minum, Wonjin perlahan mulai oleng dan tanpa di sengaja ia menumpahkan gelas minumannya. Untunglah, Jungmo yang berada disampingnya, bergerak membantu untuk membersihkan air yang tumpah tersebut. Saat itu pula, Minkyu melihat interaksi keakraban antara Wonjin dan Jungmo.

Lalu Wonjin terlelap, “Jin? Wonjin?” Hyeongjun berusaha membangunkannya.

“Apa kita harus memanggil Minkyu?” tanya Eunsang.

“Tidak perlu. Aku yang akan mengantarnya pulang, aku tidak minum dan aku bawa mobil.” balas Jungmo.

“Tapi bukankah harusnya kita berikan Wonjin pada suaminya?” ujar Hyeongjun.

“Untuk apa? Dia sedang bersenang-senang.” pada detik selanjutnya Minkyu datang menghampiri Wonjin yang sudah nyenyak dalam mimpi nya. Dan ia berusaha membangunkan sang istri untuk mengajaknya pulang.

Sedangkan Eunsang histeris sendiri, “dia bilang, ‘ayo pulang’, kaki-ku menjadi lemas.”

Jungmo kembali berlagak bagaikan pahlawan, “tidak perlu, aku akan mengantarnya pulang.”

“Kau siapa?” tanya Minkyu dengan suara rendahnya.

“Goo Jungmo dari Jurusan Keperawatan dan istrimu selalu membuat masalah.”

Minkyu mengalah, “maaf untuk itu.” Jungmo tidak diam sampai disitu, ia kembali mengusir Minkyu dan menyuruhnya kembali ketempat semula agar bersenang-senang bersama banyak perempuan karna ia merasa Minkyu sangat tidak tertarik pada Wonjin.

“Cukup. Aku tertarik dengannya atau tidak, itu bukan urusanmu. Jadi menjauhlah.” jawab Minkyu tegas dan membuat Wonjin terusir dari tidurnya.

“Suntik! Siapa yang peduli dengan urusan menyuntik? Lihat aja, aku pasti berhasil.” Wonjin mengigau, “Kyu?”

“Kau sudah bangun?” tanya Minkyu lembut, “ayo kita pulang.” dan Wonjin mengulurkan kedua tangan agar Minkyu mau mengangkat tubuhnya.

Sebelum pergi, Minkyu memperingati pada Jungmo untuk tidak berbicara tentang sang istri yang seakan-akan Wonjin adalah miliknya.

Minkyu menggendong Wonjin dipunggungnya, jarak restoran dan rumah mereka lumayan dekat oleh karna itu ia lebih memilih berjalan kaki. “Minkyu.” bisik Wonjin.

“Iya?”

“Kim Minkyu!” panggilan itu terulang kembali, Wonjin sedang mengigau. “Suntik!”

Ia terkekeh, “bermimpi tentang suntikan rupanya.”


〰〰〰〰〰

[✓] que sera ; wonkyuWhere stories live. Discover now