que sera ╏ 019

503 88 8
                                    

Minkyu terbangun dari tidur karena merasakan nafas Wonjin menerpa wajahnya, “Pagi.” sapa Wonjin saat itu.

“Kau makan donat berapa semalam? Wajah-mu nampak membengkak.” ucap Minkyu lalu beranjak dari tempat tidur.

Wonjin mengerucuti bibirnya, “kau juga sama, wajah-mu bengkak seperti gajah!” sambil melemparkan bantal kearah suaminya.

“Ibu, tolong! Aku jadi korban kekerasan istriku sendiri.” adunya, Irene terkekeh selagi menggeleng pelan.

“Oh iya, Ibu lupa memberitahu bahwa Minju nanti akan tinggal di sini sementara.”

Wonjin menyahut, “Minju? Siapa Minju?”

“Wonjin belum tahu ya? Dia sepupu Heejin dan Minkyu.” jawab Irene.

“Minju serta keluarganya menetap di luar negeri dan kini ia kembali kesini untuk melanjutkan SMA-nya, dia akan datang lebih awal. Oleh karena itu, sementara disini untuk menunggu orang tuanya datang.” ujar Suho.

“Jadi Minju kembali?” tanya Heejin yang baru keluar dari kamarnya. Sang Ibu mengangguk sebagai jawaban pun meminta Wonjin untuk menganggap Minju sebagai adik sendiri.


〰〰〰〰〰



Wonjin baru pulang dari toko toserba dan tidak sengaja menabrak seorang pria yang berdiri di rumah, ia mengambil barang belanjaan nya yang terjatuh lalu kemudian berdiri.

“Kau siapa?” tanya Wonjin, “mengapa berdiri sinㅡ”

“Bukan apa-apa, permisi.”

Karena Wonjin yang penasaran dan berusaha untuk mengejarnya. Namun ia malah menabrak Minkyu yang baru pulang.

“Aku pulang.” ucap Minkyu kesal.

“Selamat datang, hehe.” jawab nya sambil tersenyum manja.

Minkyu membantu membawakan belanjaan istrinya dan berjalan menuju rumah, “berhati-hatilah jika sedang berjalan.”

"Iya, maaf.”

Heejin sudah menunggu di teras rumah dan dengan bersemangat menghampiri keduanya, “Minju sudah datang.”

Sosok yang sedang mereka bicarakan pun muncul dan langsung menatap Minkyu lalu memeluknya, “kau makin makin cantik.” ujar Minkyu dan membuat Minju tersenyum.

APA-APAAN INI? “aku tau mereka sepupu, tapi dia terlalu menempel pada Minkyu.” gumam nya dengan gelisah.

Dikamar sebelum tidur, Wonjin membahas tentang Minju pada Minkyu.

“Kalian terlihat sangat akrab.” ucap Wonjin dan ia pun berpikir jika Minkyu akan menjawab,

“Apa kau cemburu? Kau lah nomor satu bagiku.” Namun,

Minkyu malah mengangguk, “benar.”


〰〰〰〰〰



Keesokannya, Wonjin menceritakan tentang Minju kepada Hyeongjun dan lelaki menggemaskan itu mengutarakan pendapat bahwa Minju adalah saingan yang kuat untuk nya, hal itu malah membuat Wonjin menjadi semakin putus asa.

“Kalau saja hidungku sedikit lebih panjang. Dagu lebih tajam. Badan lebih langsing, dan kaki lebih panjang. Jika saya dapat melakukan 70% ujian. Aku akan lebih percaya diri.” balas Wonjin sambil berkaca.

Dijalan pulang, ia bertemu dengan Minju. Mereka jalan beriringan dan mengobrol tentang Minkyu, “kau mau mendukung ku untuk memiliki Minkyu?” tanya Minju padanya.

Wonjin melotot kaget dan berkata, “Minju, k-kau pasti...”

Gadis itu tertawa, “kau harus melihat wajahmu sendiri, ayolah! aku hanya bercanda.”

“Bercanda ya?” bahkan itu tidak terdengar seperti candaan baginya.


〰〰〰〰〰



Minkyu sedang ada urusan di kampus, siapa sangka jika Minju datang menemuinya.

“Minju? Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Minkyu.

“Aku ingin melihat kampus-mu.” balasnya, beberapa teman Minkyu yang lalu-lalang pun bertanya siapa gadis yang lucu itu.

“Dia sepupu ku.” dan Minju mengajaknya untuk duduk sebentar di kafetaria.

Wonjin juga berada disana bersama teman-teman nya, menguntit mereka.

“Wonjin, ini buruk.” ucap Hyunbin.

“Jangan bodoh! Kau sudah menikah dengan Naoki, jangan terintimidasi terhadapnya. Percaya dirilah!” ujar Jungmo yang menyemangati nya.

“Kau selalu bersikal lembut kepada Wonjin. Coba sebutkan kelebihan Wonjin seperti apa?” tanya Eunsang kepada Jungmo.

Lelaki Goo itu bergumam lama, “seperti...” ia kembali berpikir keras.

Wonjin mengepalkan kedua tangan nya, “Aku Kim Wonjin! Aku istri Minkyu, aku harus percaya diri.”

“Kau terlalu percaya diri.” Hyeongjun sudah lelah dengan drama ini.

“Aku tidak akan biarkan Minju mengalahkanku!” lanjut nya.

Malamnya ketika Wonjin menuju kamar mandi yang berada di dekat dapur, ia malah melihat Minju yang berada di pantry sedang menyeduh susu.

Mereka pun mengobrol, “apa Minkyu pencium yang baik?” tanya Minju tiba-tiba.

Walau sempat terkejut, Wonjin berusaha membuat raut wajah biasa saja dan menjawab, “a-aku tidak terlalu tahu.”

“Aku sudah punya banyak pacar di Amerika dan sudah beberapa kali berciuman.” ujar gadis itu, “tapi di antara mereka semua, pencium yang paling baik adalah Minkyu.”

“Kau sangat beruntung bisa menciumnya kapan saja, aku ingin menciumnya sekali lagi.” lanjut Minju dan Wonjin masih mendengarkan, “aku di kelas 5 dan Minkyu di SMA, ku kira itu ciuman pertama bagi kami. tepat dibibir.”

“Apa? Kau pasti berbohong!” balas Wonjin dan mulai merasa badannya mulai lemah, “seseorang tolong katakan ini tidak benar.”


〰〰〰〰〰



“Wonjin?” panggil Minkyu.

“Untunglah kau sudah bangun.” ucap Irene khawatir.

“Dia pingsan tiba-tiba.” ucap Minju.

“Kenapa kau tidak minum seharian ini? Sedang berpuasa? Kau kekurangan cairan dan dehidrasi parah.” ujar Minkyu.

Namun Wonjin mengabaikan kondisinya lalu bertanya, “apa ciuman pertama mu dengan Minju?”

“Ciuman pertama? Kenapa?”

“Apa benar?” tanya Wonjin ulang.

Minkyu bergumam, “m-mungkin saja, aku tidak ingat.”


〰〰〰〰〰



Dikampusnya pun Wonjin terlihat sedih dan memikirkan bahwa Minkyu bukanlah orang yang seperti teman-temannya kira, ia meyakinkan bahwa Minkyu dulunya adalah laki-laki yang memang tidak tertarik pada siapapun.

Seolah mengenang saat-saat pertama ia dan Minkyu bertemu, lelaki Kim itu dulunya menolak Wonjin mentah-mentah.

“Apa ini? Menggemaskan.” Eunsang meraih sebuah gantungan yang terkait pada tas Wonjin, berisi foto Wonjin dan Minkyu saat pernikahan.

“Agar itu dapat menyemangatiku.” balas sang pemilik.


〰〰〰〰〰

[✓] que sera ; wonkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang