que sera ╏ 014

523 90 16
                                    

Hasil ujian telah keluar, tidak seperti kepercayaan dirinya yang tinggi, Wonjin justru mendapat nilai yang rendah. Teman-temannya pun bahkan heran dengan nilainya, terutama Jungmo.

“Bagaimana kau bisa percaya diri dengan nilai ujian seperti itu?” ucap Jungmo dengan wajah serius, ia merampas kertas nilai ujian Wonjin. “kau pikir kau bisa menjadi perawat dengan nilai seperti itu?”

“Maaf.” lirih Wonjin, tidak sampai disitu Jungmo terus menasihati nya hingga telinga Wonjin terasa panas.

Musim libur telah tiba dan Wonjin masih belum bisa berbaikan dengan suaminya, bahkan mereka sempat berpapasan saat Wonjin akan keluar gedung sedangkan Minkyu ingin masuk. Tidak ada tegur sapa benar-benar seperti orang asing, Minkyu hanya diam dan berlalu melewati nya.


〰〰〰〰〰



Ia kembali bertemu Minhee dan Dongyun. Wonjin menceritakan tentang hubungannya dengan Minkyu yang belum membaik dan tiba-tiba Minhee merasa mual.

“Kau baik-baik saja? Apa kau kebanyakan makan kue?” tanya Wonjin

“Apa kau hamil?” bisik Dongyun dan Minhee mengangkat bahunya, tidak tau. “kapan terakhir kali kau berhubungan dengan Hwang Yunseong?”

“Mungkin 2 hari lalu,” pikir lelaki Kang itu, “tetapi kami selalu menggunakan pengaman.”

“Tidak seharusnya kau mengandalkan karet pembungkus, bisa saja benda itu bocor sekalipun kualitasnya bagus.” balas Dongyun dan Wonjin dibuat pusing karena pembicaraan frontal mereka.

“Jika benar kau hamil, bagaimana?”

Dongyun menjawab, “itu bukanlah hal tabu di masa sekarang.” dan Minhee mengatakan, jika semalam Yunseong mengajaknya menikah.

Lalu keduanya mengucapkan selamat dan menyuruh Minhee agar cepay menikah, “kau juga harus segera baikan dengan Minkyu, aku ingin kalian berdua datang ke pernikahan ku.” ujar Minhee.

“Ya, semoga saja.” ia masih merasa pesimis.


〰〰〰〰〰



Sesampainya dirumah, Wonjin menceritakan tentang kebahagiaan Minhee tersebut kepada Irene. Sang Ibu turut senang mengetahui kabar itu.

“Jika benar, pasti anaknya sangat menggemaskan seperti Minhee.” ucap Irene, “Ibu harap kau dan Minkyu akanㅡ ah itu hanya harapan Ibu.”

“Ibu yakin sesuatu yang baik akan terjadi pada kalian.” sambungnya.

Dan malam itu pula, Wonjin mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara empat mata dengan Minkyu.

“Bisa aku bicara denganmu?

“Apa?” jawab Minkyu, ia lalu menceritakan tentang rencana pernikahan Minhee dan Yunseong.

“Dia ingin kita hadir di pernikahannya.” ucap Wonjin.

“Itu saja?” Minkyu acuh, bahkan ia tidak menatap sang istri.

“Ya.” jawab nya lalu Minkyu kembali diam dan melanjutkan pekerjaannya, “maaf mengganggumu belajar.”

Minkyu masih terdiam lalu ia melirik Wonjin yang sudah melangkah untuk membuka pintu tetapi belum juga keluar darisana. “Wonjin?” tanya sang suami yang heran.

Amarah Wonjin telah sampai dipuncak, “KAU!” teriak nya sambil melempar semua barang pada Minkyu.

“Ada apa denganmu? Wonjin!” Minkyu menahan tangan Wonjin yang agar tidak memberontak, “Hentikan! Apa yang kau lakukan?”

“Aku tidak bisa menahannya! Kau bahkan tidak melihatku! Kau tidak mempedulikan aku sama sekali! Kau tidak peduli dengan apa yang aku lakukan!” amuk nya. “Jungmo bilang jika dia mencintaiku, dia menyuruhku untuk meninggalkanmu.”

“Kau tidak mencintaiku lagi, kan?” akhir kata Wonjin dengan teriakan, ia meluapkan seluruh isi hatinya kepada Minkyu sambil menangis.

“Bukan begitu..” ucap Minkyu panik.

“Kau tidak pernah mencintaiku!“ teriak Wonjin, lagi.

Minkyu kembali menahan nya, “tenanglah.”

“Tidak!” nafasnya tidak beraturan, “kenapa? kenapa kau menikahiku? apa karena akulah satu-satunya yang mencintaimu, begitu?” ia mengusap kasar airmata nya kemudian keluar kamar.

“Ada apa? Kau mau kemana?“ tanya Irene yang berusaha mencegah Wonjin namun sang menantu tetap berlari pergi dari rumah. Sang Ibu langsung memarahi Minkyu yang masih terdiam dan tidak melakukan apa-apa, bahkan untuk mengejar istrinya.

Lelaki mungil itu menangis sepanjang jalan, “aku selalu takut untuk menanyakan pertanyaan yang selalu mengganggu ku dan akhirnya malam ini aku bisa mengatakannya.” 

“Aku sudah mengakhirinya sendiri. Apa kami sudah berakhir?“ tanya Wonjin pada dirinya sendiri.

Setelah perlakuan dingin Minkyu terhadap nya telah membuat kemarahan Wonjin memuncak dan membuatnya mengutarakan semua kemarahan itu sehingga nekat pergi dari rumah.

Wonjin tidak punya tujuan, ia memutuskan untuk mengungsi ke mansion yang berada dibelakang kafe Heejin. Kebetulan kakak iparnya itu sudah lama tidak pulang dan menginap disana.

Heejin segera menghubungi Irene bahwa Wonjin sedang bersamanya sekarang, “biarkan dia menginap malam ini, beri Wonjin waktu sendiri. Dia mulai merasa tenang, jangan khawatir.”

“Jaga dia baik-baik, kak.” ucap Minkyu yang merasa menyesal dengan semua kejadian ini.


〰〰〰〰〰

[✓] que sera ; wonkyuWhere stories live. Discover now