(13)UKS

326 67 85
                                    


Happy reading
_______________________

Jam istirahat kedua.

Bintang dikagetkan dengan Airin yang tiba-tiba masuk ke kelasnya. Ia langsung berdiri begitu cewek itu menghampiri. Cewek itu tidak sendirian melainkan bersama Nindy yang diseret paksa dengannya.

"Ini siapa hah!!?" seru Airin sambil melempar tubuh Nindy ke depan Bintang.

Bintang menangkap tubuh limbung Nindy. "Lo tuh apa apaan sih!!?" bentak Bintang segera menarik Nindy ke belakang tubuhnya. Melindungi.

Nindy sepertinya ketakutan. Bagaimana tidak. Ia diseret oleh kakak kelasnya ini ke sini. Area kelas dua belas. Juga sekarang jadi tontonan oleh banyak mata.

Erlan, Ferdi, dan Gio saling pandang berdiri di belakang Bintang.

"Kayaknya seru njir," bisik Erlan ke Ferdi yang berada di sampingnya.

Airin mendengkus sinis.
"Siapa ha!? Siapa!? Selingkuhan lo!? Iya!? Jawab!!!?" Airin maju menunjuk nunjuk Bintang dengan marah.

Seketika Airin menjambak rambut panjang Nindy dengan bringas.

Nindy berteriak histeris. Bahkan penonton yang melihat itu jadi menahan nafas sesaat. Para penonton cowok bersiul-siul keras melihat adegan jambak-jambakan tersebut dan bertepuk tangan memanasi.  Sedangkan para cewek menonton hampir menjerit tertahan merasa kasian dengan Nindy. Tapi juga tak menolong karena takut kena sasaran dan tak mau ikut-ikutan.

"AAKKKKHHHHHHHH SAKIT KAK!" jerit Nindy sambil mendongak dan memegangi tangan Airin yang menarik rambutnya keras.

"APA HA!!? BERANI YA LO SAMA GUE!!!" Airin semakin menjadi menjambak rambut Nindy, membuat Nindy menggigit bibirnya kuat karena kulit kepalanya serasa mau lepas.

Bintang maju untuk melerai. Ia berusaha melepas tangan Airin dari kepala Nindy.

"Woy!!! Ini tolongin bangke!!" seru Bintang meminta teman-temannya yang hanya menonton seperti anak-anak lain yang berjubel di depan kelas.

Gio dan Ferdi akhirnya ikut membantu.

Erlan yang sebenarnya ingin menonton jadi turun tangan mencoba memisahkan dua cewek itu. Padahal lagi seru-serunya!, batin Erlan.

Airin memberontak. Ia juga berteriak-teriak seperti orang kesetanan.

"DASAR ADIK KELAS GAK TAHU DIRIII!!!" caci Airin terus memberontak ingin maju menjambak Nindy atau mencakar wajah adik kelasnya itu.

Airin berhasil dipisahkan dari Nindy. Kedua tangannya dicekal oleh Gio dan Ferdi. Tapi tetap saja cewek itu meronta-ronta minta dilepaskan.

Tak berselang lama, Vanya datang dengan tergopoh. Vanya tidak sendiri. Di belakangnya, Leon berjalan dengan wajah cemas. Vanya yang tahu Airin akan melakukan ini, langsung saja ia mencari Leon dan membawanya ke sini. Karena tidak ada yang bisa menghentikan tindakan Airin selain Leon.

Pawangnya dateng!, ucap Erlan dalam hati. Memandang Leon yang kini mengambil alih memegang tangan Airin. Leon mengunci tangan Airin ke belakang. Seperti seorang polisi yang menangkap seorang pencuri. Terlihat Leon membisikan sesuatu ke telinga Airin, kemudian menyeretnya keluar kelas.

"LEPASIN GUE YON!!!" desis Airin memberontak.

"CEWEK KAYAK GITU EMANG PANTES DIKASIH PELAJARAN!!!!"

"LEPASIN GUE!!!!"

Airin sudah keluar dari kelas, dan penonton pun segera membubarkan diri.

Bintang menoleh ke Nindy. Keadaan gadis itu buruk. Tidak hanya rambutnya yang acak-acakan tapi bajunya juga kusut karena ditarik-tarik Airin.

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang