(2)Perkataan

826 177 388
                                    

***

Semua yang kita katakan butuh pertanggungjawaban

***

Bukannya belajar, Bintang malahan bermain game online di ponselnya. Sudah kelas 12, harusnya Bintang mempersiapkan ujian dengan belajar lebih giat lagi.

Mentang-mentang ibunya sedang tidak berada di rumah karena sedang membeli bahan-bahan untuk membuat kue, Bintang jadi keasikan main. Ia kini duduk di meja belajar dalam kamarnya. Saat sedang asik-asiknya bermain, tiba-tiba Bintang merasakan sesuatu yang merambat di kakinya.

Bintang menendang-nendang kakinya untuk menghilangkan sesuatu yang mengganggunya itu. Tak kunjung hilang dan semakin lama merasa geli, Bintang melirikan mata untuk melihat ada apa dibawah sana.







"HUAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHH!!!!!!!!!!!" Bintang tiba-tiba menjerit dengan kerasnya.






























"KECOOAAAA!!!! AKHHHHHH!!!
WOY!! TOLONGIN GUE WOY!!! AKHHHHHHHHH!!!"

Bintang berlari menuju ke atas kasur dan berdiri di sana dengan tubuh yang ia rapatkan ke tembok. Posisinya sekarang udah kayak cicak nemplok di dinding.

Wulan muncul dari balik pintu disusul Angkasa yang mengekor di belakangnya.

"LAN! SINGKIRIN TUH KECOOA DARI KAMAR GUE!! BUANG JAUH-JAUH SANA!!!" teriak Bintang meminta pertolongan.

Wulan berdecak. Lagi-lagi kakaknya kumat, berteriak kesetanan seperti orang gila.

"Ca, ambilin remot sana di depan tipi!" Wulan menyuruh Angkasa yang terbengong-bengong melihat Bintang.

Dengan polosnya Angkasa berlari keluar kamar.

Angkasa. Bocah berumur tiga tahun itu paling senang jika mendapat perintah, punya rasa kebanggaan tersendiri baginya kalau menjalankan perintah itu dengan baik.

Dasar bocah.

"LO GILAA??!!" kelakar Bintang melototkan matanya ke Wulan. Bagaimana mungkin Wulan malah menyuruh Angkasa seperti itu dalam keadaan seperti ini.

Bintang melihat kecoa yang sedang mondar mandir di lantai, lalu kecoa itu terbang sehingga Bintang berteriak kesetanan lagi.

Bintang takut pada binatang kecil itu. Baginya binatang itu sangatlah menjijikan apalagi saat terbang.

UUUHHHHHHHHH.

Membuat bulu kuduknya sampai berdiri.

Menggelikan.

"LO YANG GILA!" balas Wulan tak terima. "KECOA AJA TAKUT!" Wulan mengambil kertas putih dari meja belajar Bintang kemudian ia gulung. Dia heran dengan kakaknya ini yang takut sekali pada kecoa. Dari kecil hingga sekarang kakaknya tidak pernah akur dengan yang namanya kecoa. Dulu pernah kakaknya ini tidak mandi saat pergi ke sekolah hanya gara-gara ada kecoa di dalam kamar mandi.

Salah apa si kecoa? Padahal tidak melakukan apa-apa.

Tidak lama kemudian Angkasa datang membawa remot. Ia sodorkan remotnya pada Wulan.

Wulan tak menerima remot itu. Ia malah membungkukkan badan agar sejajar dengan Angkasa dan membisikan sesuatu padanya. Wulan menegakkan kembali badannya. Sesaat kemudian ia berteriak.




























BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang