[FOLLOW SEBELUM MEMBACA♡] Dulu, ketika dompetku kecopetan, aku berdoa supaya uang bergambar monyet di dalamnya digunakan untuk kebaikan.
Lalu, saat aku kehilangan ponsel esia hidayahku, lagi-lagi aku berusaha mengikhlaskannya.
Aku pernah merasakan...
Membaca tulisan Gunung Salak pasti jadi flashback sama kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di tebing Gunung ini. Juga cerita mistis dan mitos dari warga sekitar serta dari pengalaman pendaki-pendaki yang pernah mengalaminya.
Kalau menurut kalian, gunung apa yang paling mistis? Kalau menurut yang nulis sih Gunung Merapi, karena ada mak lampir dan kala gondangnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tapi, berdasarkan survei salah satu akun pendaki gunung, salah satu gunung paling mistis adalah Gunung Salak.
Mungkin bukan tanpa alasan, beberapa kejadian tragis terjadi di gunung dengan salah satu puncaknya bernama Puncak Manik dengan ketinggian 2211 mdpl itu. Mulai dari suara wanita minta tolong, kampung setan, penampakan nenek, hingga suara gamelan.
Walau memiliki nama yang terdengar mirip seperti buah, ternyata Gunung Salak tidak punya hubungan dengan mantan---eh maksudnya buah salak. Nama 'Salak' yang disematkan pada gunung di kawasan Jawa Barat ini berasal dari bahas Sanskerta 'Salaka' yang berarti Perak. Sehingga nama Gunung Salak dapat diartikan sebagai Gunung Perak.
Menurut kepercayaan Sunda, Gunung Salak dianggap sebagai salah satu gunung suci. Karena menjadi tempat menghilangnya Prabu Siliwangi, pendiri kerajaan Padjajaran sekaligus lokasi turun dan bersemayamnya para batara dari kayangan.
Pendakian kali ini diisi oleh Rafka si penanggung jawab teman anaknya yaitu Ansel yang mengajak Uya dan Awe, tak lupa Kuvvi ikut mengintili Ansel. Namun, Rafka tak sendiri, karena kali ini ia ditemani Aly---abang iparnya.
Mereka merencanakan pendakian ke gunung Salak, via Cidahu. Mengapa mereka memilih Gunung Salak? Bukan, bukan untuk membuktikan kemistisannya, tapi sama saja dengan gunung-gunung lain, yaitu untuk merasakan kondisi trek serta flora dan faunanya.
Karena titik kumpul di rumah Rafka, Kuvvi sudah siap sejak matahari belum tenggelam. Ia sudah berada di rumah tetangganya sejak siang tadi karena takut ditinggal. Seperti sekarang, ia masih di rumah tetangganya itu untuk membantu menyiapkan perbekalan.
Hingga terdengar suara ketukan pintu, ia menawarkan diri untuk melihat siap yang datang. Betapa terkejutnya ia ketika melihat siapa yang bertamu. "Astaghfirullaah---eh Masyaa Allah kok ganteng?" seru Kuvvi terkesima. Bagaimana tidak, di depannya kini ada lelaki ganteng berparas arabian meskipun sudah berumur. Selama ia main di rumah Nazzo, ia belum pernah melihat lelaki itu.
"Hallo, kamu siapa?" sapa lelaki yang berada di hadapan Kuvvi.
"Om yang siapa?" sahut Kuvvi kembali.
"Abang!" seru Alyviah yang ikut menghampiri Kuvvi. Dua beradik itu saling berpelukan, sementara Kuvvi peluk pintu saja.
"Kenalin, ini Kuvvi." Alyviah memperkenalkan. "Kuvvi, ini abangnya Ibu, namanya Aly. Salim, Sayang."
"Assalamu'alaikum, Om Aly. Kenalin, saya Kuvvi, calon gebetannya keponakan Om. Maaf kalo kelancaran ngomong, remnya blong hehe."
