49. Dimensi Tutorial

7.2K 1K 619
                                    

Yok, penuhi 601 comments yok, biar semangat! Hehe

Yok, penuhi 601 comments yok, biar semangat! Hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Persiapan camping sudah dimulai sejak sore tadi. Semua yang diundang, tidak semua hadir. Ansel mengajak anggota PBB-nya, namun yang datang hanya Awe dan Ejak, sahabat paling dekatnya. Kalau Kuvvi tidak mengajak siapa-siapa, karena dia juga kan diajak. Sementara Nazo, cewek itu bingung siapa yang harus diajaknya, saking banyaknya gebetan.

Sebenarnya Alyviah dan Rafka ingin sekali mengundang sahabat lainnya, tapi karena keterbatasan waktu dan tempat, mungkin lain kali. Lagian, sahabatnya itu tipikal jailangkung. Ketika diundang, tak datang, giliran tak diundang, datang tiba-tiba.

Terkadang, sesuatu yang mendadak lebih berhasil daripada sesuatu yang direncanakan jauh hari.

Nazo, dan Alyviah saat ini sedang mengiris tipis daging yang sudah disimpan di dalam freezer, sengaja didinginkan agar mudah diiris. Kuvvi kebagian tugas menyiapkan bahan-bahan yang akan dihaluskan.

Ansel, Awe, Ejak, dan Rafka, sibuk berkutat di halaman luar seraya menyiapkan peralatan camping malam nanti. Alfa, anak kecil itu juga ikut merecoki para laki-laki. Ia mengeluarkan jurus andalannya, menanyakan sesuatu yang membuat orang bingung menjawabnya.

Alfa menghampiri Awe dan Ejak yang masih membersihkan halaman belakang. "Bang, nanti kita manggang daging ayam atau sapi?"

"Daging sapi, Fa," jawab Ejak.

"Sapinya meninggal?" tanyanya lagi.

"Iya, dong," Kini Awe yang menjawab.

“Siapa yang membunuhnya, Abang ya?”

"Bukan, dong," Ejak dan Awe berganti-gantian menjawab.

"Terus, kenapa bisa meninggal?"

"Mungkin karena memang sudah waktunya meninggal? Abang juga kurang tahu."

"Itu sapinya cewek apa cowok?"

"Cowok, Fa."

"Apa mama dan papanya nggak kangen sama dia kalo dia meninggal?”

"Kangen, tapi orang tuanya ikhlas, Alfa."

"Nanti sapinya kita kubur di kuburan, nggak?"

"Sapi nggak dikubur di kuburan, Dek."

"Kenapa? Orang kan, dikubur di kuburan, kenapa sapi enggak? Apa perut kita kuburan sapi? Ah, Alfa nggak mau jadi kuburan sapi!" Ejak dan Awe tidak tahu harus menjawab apalagi.

"Kenapa? Orang kan, dikubur di kuburan, kenapa sapi enggak? Apa perut kita kuburan sapi? Ah, Alfa nggak mau jadi kuburan sapi!" Ejak dan Awe tidak tahu harus menjawab apalagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DIMENSI (Completed)Where stories live. Discover now