14.Walk you home

3.3K 289 3
                                    


Happy reading

Ketika Langit kota sudah memancarkan sinar jingga yang begitu indah,ketika itu pula  khanza masih duduk manis di halte bis menunggu kedatangan azka yang tidak kunjung datang.

Tadi terakhir berkomunikasi azka mengirimkannya sebuah pesan mengatakan bunda nya ingin bertemu dengan khanza,awalnya azka menawarkan jemputan,namun khanza kekeuh berkata menunggu di halte bis saja.

Sudah hampir satu jam khanza duduk dari mulai jalanan yang rame di jam-jam pulang kantor,sampai sekarang lampu jalanan yang berjejer mulai di nyalakan.
Khanza duduk gelisah antara khawatir dan jengkel.

Khanza bertekad jika azka tidak sampai dalam sepuluh menit kedepan,khanza akan pulang saja,mungkin memang azka sedang melakukan tugas mendadak.
Baru akan melangkah bersiap-siap untuk pergi,azka muncul dengan balutas kaos abu-abu yang menimbulkan banyak keringat dari mulai punggung hingga ke kerah depan.

Azka duduk dengan tampang ngos-ngosan menetralkan pernafasnnya,barulah ia menatap khanza dengan rasa bersalah.

"Maaf"

"Ban motor gue kempes tadi,di jalan yang sepi bengkel,gue kudu dorong beberapa meter"

"Sumpah capek banget,sekali lagi gue minta maaf ya"

Khanza mengerjab,bingung mau percaya atau tidak,namun di lihat dari baju dan cara azka berbicara tidak mungkin azka berbohong dan khanza memilih percaya.

"Lo diam aja,marah ya? Sorry banget gue tau gue salah,harusnya gue kabarin lo,tapi gue lupa,gue kalut pas liat jam yang udah mau malam" azka menatap khanza dengan raut penuh penyesalan.

"Kalau-kalau kamu lupa,aku emang udah diam sejak lahir".

Azka gelagapan,ia sepertinya salah bicara.

"Nggak gitu maksud nya,gimana ya maksud gue ekpresi lo nunjukin kalau lo marah"

Khanza tertawa tanpa suara,melihat wajah panik azka ternyata menyenangkan.

"Kita berangkat sekarang,keburu malam nanti".

Dengan segera azka bangkit,memberikan helemnya untuk khanza,namun kemudian ia mengambil balik,memilih memasangkan langsung helemnya pada khanza.
Menatap wajah khanza degan begitu dekat,sampai-sampai azka bisa melihat ada tai lalat kecil di hidung khanza,saking kecil nya azka baru mengetahui nya sekarang.

"Manis"

Khanza menunduk,mengulum senyumnya,ia buru-buru mengalihkan pandangannya,membuat azka tertawa kecil.

"Kita berangkat sekarang ya"

****

Melihat halaman rumah nya yang tidak sepi,azka sudah bisa menebak siap tamu-tamu tak di undang yang meramaikan kediamannya.
Sudah tidak heran,mereka memang sering muncul tiba-tiba dan membuat keriyuhan di kediaman azka yang sering tentram.

Apa lagi saat-saat alisya tidak di rumah,benar-benar sepi.
Itulah kenapa ketiga curut itu sangat suka datang selain karena di undang mamanya azka,mereka juga dengan senang hati datang sendiri.

"Ada temen-temen gue di dalam,ayo masuk". Azka menggandeng lengan khanza yang lumayan dingin.

"Kamu gugub?"

KHANZA ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora