20.Kencan Ala azka

2.6K 216 2
                                    


Happy reading
____

Ketika jam dinding berada di angka tujuh,Azka sudah siap dengan setelan simpel ala dia,celana jins Beler hitam yang Azka padukan dengan sweater pink,catat ya warnanya pink.

Azka dengan segala keanehannya,namun biarpun begitu sweater itu cocok-cocok aja di tubuhnya,ya dasar orang ganteng mau pakek sarung beras di lubangin juga ganteng.

Kini lelaki yang memiliki tinggi 176 itu melenggang keluar kamar nya,menuruni anak tangga yang langsung di sambut nyonya tercinta.

"Mau ngedate ya?? Tanya bunda dewi.perempuan itu sedang duduk di salah satu kursi meja makan.

"Ini ibu-ibu sok tahu ya"sahut Azka,lalu ia menarik kursi terdekat dari tempatnya berdiri.

Bunda dewi tersenyum meledek "kapan jadiannya? Koo bunda nggak tahu?"

"Penting banget buat bunda??"

"Iyalahhh"

Azka memutar bola matanya malas "Bun nggak denger tuh ayah dari tadi manggil?"

"Masa sih? Ayah lagi mandi kok tadi pas bunda turun"

Dengan enteng nya Azka mengangkat bahu acuh "sana ke atas Azka maklum bunda udah tua pendengaran bunda mungkin sedikit berkurang"

"Anak kurang ajar,bunda masih bisa denger ya"bunda dewi melotot marah,lantas berdiri untuk menghampiri suaminya,sebelum pergi perempuan dengan kisaran umur menuju 50 itu memicing mata tajam.

Di tempatnya Azka hanya tertawa,setelah sang bunda pergi Azka langsung buru-buru melaksanan ide yang tiba-tiba muncul beberapa menit yang lalu.

*••••••*

Azka tidak merencakan kencan ini,ia hanya spontan mengingat skripsi nya yang sudah di ACC dosen,ia hanya menunggu tanggal sidang dan di lanjuti dengan wisuda,bahagianya Azka bisa lulus tepat di usianya yang hampir 23 tahun,lumayan cepat untuk ukuran Azka yang lebih suka bergelut dunia fotografer ketimbang mengurus perintilan skripsi nya.
I

tung-itung malam ini Azka merayakan hari di acc-nya skripsi yang mati-matian Azka selesaikan.

Ia juga sudah memikirkan matang-matang tentang langkah selanjutnya yang akan Azka ambil,ia akan menjadi karyawan biasa di kantor ayahnya,untuk beberapa bulan sampai Azka sanggup mengganti posisi yang ayahnya duduki.

Asik melamun tanpa sadar motor Azka sudah terparkir di halaman depan panti,tidak perlu memanggil karena sang pujaan hati sudah menunggu di temani kenzoe yang sedang memicing matanya tak suka.

Ngomong-ngomong soal bang kenzoe, Azka masih tidak percaya lelaki yang membuat Kaka nya menangis semalaman adalah lelaki meodelan kenzoe.

"Mau kemana sih kalian?"

"Yang tua nggak usah kepo"

"Heh"

Azka terkekeh "bang,di dunia ini ada beberapa hal yang memang memiliki kesempatan kedua,jadi jangan pernah sia-siain ya"

Kenzoe menoleh ke arah lain,ia tidak ingin menanggapi,baginya kisahnya sudah berakhir,mungkin.

"Jangan kemalaman pulangnya"ujar kenzoe,lalu lelaki itu memilih pergi.

KHANZA ✔Where stories live. Discover now