30.Senja kelabu

2.8K 215 0
                                    



Happy reading!!

*****

Dari balik mesin kopi,kenzoe termenung sendirian menatap hujan yang mengguyur kota sedari siang,bahkan ketika hari menjelang malam hujan masih mengguyur dengan begitu deras,semerbak aroma kopi bercampur dengan petrichor membuat suasana kian hening dan sendu.

Kenzoe sendiri bingung kenapa suasana hatinya memburuk,jika ini soal lelaki yang mengaku sebagai ayah Khanza mungkin ia sudah bisa menerima,namun semakin di tepis rasa mengganjal itu semakin nyata,lelah,kenzoe memilih melepas apron coklat yang melekat pada tubuhnya,ia ingin segera pulang berpetapan dengan shif nya yang sudah selesai sejak belasan menit yang lalu.

Baru saja kakinya mendorong pintu kafe,tiga laki-laki jakung yang kenzoe kenali muncul.

"Hy bang Zoe,udah mau pulang?"Seno,lelaki itu bertanya ramah dengan senyum yang di buat-buat.

"Hmm,Lo pada ngapain? Hujan-hujan gini"

"Mau ngopi lah,kan paling enak tuh ngopi hujan-hujan gini"sahut Arief,lelaki dengan tas punggung hitam itu masuk terlebih dahulu,diikuti Raka.

Seno menepuk pundak kenzoe,
"Temenin kita dulu lah bang,masih sore juga"

"Gundul mu sore,udah mau magrib ini"

Seno terkekeh,meski begitu lelaki itu berhasil menarik kenzoe untuk masuk,duduk di salah satu meja dengan empat kursi.

"Ngomong-ngomong Abang kerja di sini udah lama?" Raka berujar,netranya menjelajah diisi kafe,dengan desain unik,dan sangat cozy cocok untuk tempat nongkrong anak muda.

"Lumayan"kenzoe menyahut pelan,ia menyesap kopi nya "biasanya kalau malam sekalian jadi penyanyi panggung"

"Suara Abang enak dong?" Tanya Seno.

"Tau suara Cakra khan?"

Ketiga nya kompak mengangguk kompak,kenzoe menjentikkan jari nya. "nah suara gue sebelas dua belas sama suara dia",

"Woaaahhhhhh"respon mereka heboh,lalu suara nyaring ponsel kenzoe membuat kehebohan itu mendadak senyap.

Kenzoe mengerutkan keningnya melihat nama Khanza tertera di sana,seumur-umur Khanza tidak pernah menelfon dia biasanya mengirim pesan atau jika mereka sedang LDR maka Khanza akan melakukan video call.

Dengan kening mengerut kenzoe menggeser tombol hijau.

"Hal---"

"Maaf apa benar saya berbicara dengan kenzoe?"

"Iya? Ini saya,ada apa? Kenapa ponsel adek saya ada di kamu"

"Satu-satunya benda yang kami temukan di lokasi kejadian hanya ponsel ini,sementara ponsel korban lelaki hancur--"

Sreeettt,kenzoe menggeser kursi dengan menggebu ia panik,ketika penelpon mengatakan korban apa maksud nya ini.

"Apa maksud nya? Bisa langsung ke inti?'

"Pemilik ponsel ini mengalami kecelakaan bersama seorang laki-laki,saat ini keduanya berada di sebuah rumah sakit terdekat dari perempatan lampu merah--"

Tut.

Kenzoe mematikan ponsel nya ia dengan segeara berlari namun tangannya di cekal Seno.

"Bang kenapa?"

"Azka---" kenzoe menarik nafasnya menormalkan detak jantung yang terpacu "Azka sama Khanza kecelakaan" hanya itu yang kenzoe ucapkan namun berhasil membuat ketiga lelaki lainnya ikut merasakan kekalutan,mereka segera menyusul raka mengusulkan mereka untuk pergi dengan mobil miliknya,akan sangat tidak mungkin membiarkan kenzoe membawa motor dengan keadaan kalut.

KHANZA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang