36.Spesial part (seno-marrisa)

3.2K 193 5
                                    

Happy reading
___________

Happy Reading!!

Angin bertiup kencang menghembuskan helaian rambut panjang Marrisa yang di gerai bebas,perempuan dalam balutan dress selutut itu menutup mata seraya menikmati semilir angin yang menerpa kulit wajahnya,helaan nafas panjang terbawa arus angin yang dapat Marrisa rasakan namun sangat mustahil untuk di genggam.

Ketukan sepatu,membuat fokus Marrisa pecah,ia menoleh mendapati Seno yang tengah menatap dirinya,tatapan Seno cukup datar, sebelum pria itu berbalik badan hendak pergi.

"Seno"

Tanpa menoleh,Seno berhenti,lelaki itu tahu saat ini Marrisa sedang berjalan ke arah dirinya,terbukti dengan suara langkah sepatu yang terdengar.

"Maaf"

Alis Seno naik sebelah,bibir nya mengeluar smirk sinis "udah sadar?"

"Gue tahu gue salah,gue minta maaf nggak seharusnya gue bersikap kayak kemaren,Lo benar ada di posisi sekarang bukan kemauan Khanza,dia nggak bisa mencegah takdir,dan gue pun nggak bisa menunda kejadian itu"

Seno mengalah,ia meluruhkan bahunya,kakinya bergerak maju menepuk kepala Marrisa yang tengah menunduk.

"Dan Lo tahu,bahwa om Zikry nggak mungkin ngebiarin lon sendirian"

Kepala Marrisa semakin menunduk, bagaimana bisa ia bisa berfikiran buruk pada sosok figur yang yang ia bangga-banggakan itu.

"Maaf"

"Jangan minta maaf sama gue,Khanza yang butuh maaf dari Lo"

"Udah,gue udah minta maaf"

"Good girl"

Seno kembali menepuk beberapa kali kepala Marrisa,bibir nya mengulum senyum simpul,Seno memang jatuh cinta pada perempuan di depannya saat ini,namun ia tidak akan membenarkan apa yang Marrisa lekukan kemaren,baginya salah tetap lah salah.

"Nggak usah sedih,apa lagi iri sama kehidupan orang lain,karena suatu saat nanti Lo akan menemukan kebahagiaan Lo sendiri"

Kepala Marrisa mendogak,matanya masih berair namun bibir nya mengukir sebuah senyuman "dan kayaknya gue udah Nemu kebahagiaan gue,gue udah Nemu tempat yang bisa menerima gue apa adanya"

"Dan itu ada di depan gue"

Mendadak Seno sulit untuk sekedar menelan salivanya,ia mundur selangkah lalu terkekeh "Lo mau jadiin gue pelarian?"

"Enggak,gue sadar ketika gue terlalu mengejar sampai-sampai gue jatuh dan terluka,di saat-saat seperti itu ada orang yang rela nunggu gue berhenti,dia rela menghapus setiap air mata yang gue keluarkan,dan gue terlanjur jatuh kembali dengan orang yang berbeda"

"Chaaa"

"Lo nggak berniat nolak gue juga kan? Gue terima kalau Azka nolak gue,tapi kalau Lo juga nolak,gue bisa bunuh diri kayaknya"

Bola mata Seno membulat lelaki itu menggeleng kuat "gue terima kok" ujar nya cepat.

"Beneran?" Mata Marrisa memicing curiga.

"Iyaa gue terima,Lo jadi pacar gue,gue jadi pacar Lo,hari ini kita jadian"

"Nggak romantis"

"Lo yang mulai Cha"

KHANZA ✔Where stories live. Discover now