03

850 137 4
                                    

Denting suara peralatan makan menghiasi suasana pagi hari di kediaman keluarga Do. Terlihat Nyonya Do dan putra tertuanya tengah menikmati sarapan. Kyungsoo memelankan langkah, mengambil duduk untuk kemudian menyapa sang ibu dan juga kakaknya.

"Jangan berpikir untuk sekadar meminum susu hangat dan langsung pergi," ujar Nyonya Do begitu Kyungsoo menyamankan posisi duduk. "Bibi Jang, bawakan sarapan untuk Tuan Muda sekarang!" perintahnya terdengar mutlak.

Kyungsoo diam di tempat, mencuri pandang ke arah Minho hanya mendapatinya mengedikkan bahu. Beralih menatap sang ibu, justru wajah dingin yang ia dapatkan. Pasrah, ia pun memilih untuk memperhatikan jemarinya yang terus berkutik gugup.

"Terima kasih, Bibi Jang." Satu set sarapan pagi tersaji di hadapannya. Kyungsoo dengan lahap menikmati, tak ingin menghabiskan lebih banyak waktu di meja makan ini.

"Kudengar kau mengadakan audisi pribadi untuk proyek musim panasmu?" Kyungsoo berdeham, hampir saja tersedak. Secepat itu Nyonya Do mendengar beritanya? "Meskipun kau adalah putra kedua keluarga Do, tetap saja kau harus mengikuti prosedur. Mengadakan audisi pribadi tanpa persetujuan pihak sekolah itu melanggar peraturan. Seharusnya kau tahu itu, Kyungsoo!" Nyonya Do menjeda bicara, menatap tegas putra keduanya. "Kau tahu apa yang akan dibicarakan para anggota komite sekolah dan juga para orang tua murid jika aku membiarkanmu bertindak sesuka hati?"

Berhenti mengiris makanan di piring, meletakkan pisau dan garpunya pelan, Kyungsoo menarik napas kecil. Tangan turun ke pangkuan untuk mencengkeram kuat sisi celana, ia mendongak menatap sang ibu, dan bersiap mengatakan sesuatu. "A–ku sedang me—"

"Kyungsoo sudah mengurusnya, Mama tak perlu bersikap seperti itu," Minho mengambil alih penjelasan sang adik. "Aku sudah menerima proposalnya dari Guru Kang, hanya saja terlalu sibuk dan belum menyetujuinya."

Nyonya Do mengangkat alis, menatap curiga ke arah Minho dan mengalihkan perhatiannya kepada wajah gugup Kyungsoo. "Ah, kalau begitu Mama bisa bernapas lega sekarang." Perempuan itu mengulas senyum yang sama sekali tak terlihat tulus. "Mama, hanya tidak ingin kau bertindak ceroboh dan mempermalukan nama keluarga kita, Kyungsoo."

Semakin erat Kyungsoo mencengkeram sisi celananya. Tentu saja Nyonya Do akan terus menganggapnya seperti seorang pengancam, kandidat perusak nama keluarga meski ia tidak melakukan apa pun. "Aku mengerti, Mama. Maaf atas kecerobohanku," ujarnya lirih. "Kalau begitu aku permisi dulu." Beranjak dari tempat duduknya, Kyungsoo pun bersiap untuk berangkat.

"Biar Kakak antar." Minho turut berdiri, tetapi Kyungsoo menggeleng ke arahnya.

"Kak Minho tidak perlu repot-repot, biar aku naik bus saja."

"Setidaknya ajak Paman Shin bersamamu. Mama tidak ingin terlalu mengkhawatirkanmu, Kyungsoo," Nyonya Do menyahut.

"Baiklah," Kyungsoo mendesah pasrah.

***


Meninggalkan ruang makan hingga ke pintu utama. Bukannya mencari Paman Shin seperti yang ia setujui, Kyungsoo justru  berlari ke halaman belakang. Meniti langkah menuju sebuah bangunan, rumah peristirahatan terakhir yang khusus dibangun sebagai tempat penyimpanan abu para pendahulu keluarga Do.

Rumah duka, seharusnya disebut seperti itu. Namun, tidak bagi Kyungsoo yang sering mengunjungi tempat ini untuk mengobati rindu dan berkeluh kesah. Rasanya seperti rumah kedua. Selama sepuluh tahun terakhir sejak ia menginjakkan kaki di rumah besar ini, Kyungsoo tak pernah melewati satu hari pun untuk sekadar berkunjung dan menyapa dua orang yang begitu penting baginya

"Mama, Papa, bagaimana kabar kalian?" sapanya begitu ia sampai di depan sebuah rak kaca besar dan bertingkat. Tiap sekatnya berisikan abu jenazah beserta foto mendiang anggota keluarga Do. Kyungsoo tersenyum lembut, menyapukan jemari pada permukaan kaca, tepat di mana foto dan abu kedua orang tuanya bersemayam. "Aku merindukan kalian," bisiknya lagi, menutup kedua matanya sejenak dan menyandarkan wajah pada permukaan pintu kaca tersebut. Seolah tengah memeluk keduanya.

Days of SunshineWhere stories live. Discover now