27

425 76 8
                                    

Gemuruh langkah kaki berlomba, berbondong-bondong menuju papan pengumuman di gedung Departemen Tarian Praktik. Para murid yang mengikuti audisi kemarin terlihat tak sabar, berhimpitan hanya untuk mengintip hasil. Hanya satu nama terpilih di antara lima puluh partisipan, tetapi tak luntur semangat mereka untuk mendapatkan peluang yang sama.

Jisu membawa langkahnya cepat, mengikuti gerak langkah tak sabaran milik Yeji. Sahabatnya itu tidak terlihat menuntun langkah, melainkan menyeret Jisu saking penasarannya. Beberapa murid yang berdiri di barisan depan papan pengumuman terlihat mundur satu per satu, menghela napas berat saat melenggang pergi. Dari ekspresi wajah mereka Jisu menduga mereka tidak lolos.

Barisan di belakangnya pun menyusul menggantikan, beberapa detik membaca hasil pengumuman, dan memiliki ekspresi yang tak kalah kecewa. Yeji dan Jisu berbagi pandang, tersenyum keduanya karena masih memiliki kesempatan untuk terpilih. Hingga giliran keduanya tiba untuk mengetahui hasil pengumuman, Yeji menjerit senang mendapati nama sahabatnya tertulis di sana.

"Lee Jisu, kau lihat! Namamu yang tertulis di sana, itu artinya kau yang terpilih untuk berduet dengan Kak Kyungsoo. Arghh ... aku senang sekali!" ramai sekali Yeji berceloteh, berhasil mengusir para murid lain yang tadi melihat pengumuman itu bersama mereka. Beberapa berdecih, melemparkan pandangan heran ke arah Yeji sebelum pergi. Well, gadis itu tak ambil pikir. Toh ia terlalu ikut gembira untuk sang sahabat.

Jisu terdiam, masih memandangi namanya sendiri di atas kertas pengumuman. Rasanya ia tidak percaya akan terpilih. Melebar kedua mata gadis itu, rahang terjatuh beberapa saat untuk kemudian melompat kecil, menjerit ia mengikuti sahabatnya. "Arghhh ... Yeji-ya ... aku terpilih!" teriaknya girang, menari kecil sebagai selebrasi sebelum memeluk Yeji haru setelah itu.

"Sudah kuduga, pasti Kyungsoo memilihmu."

Kedatangan seseorang menghentikan selebrasi kecil dua sahabat. Yeji dan Jisu menoleh ke belakang dan mendapati Heyul serta Sehun berdiri di sana.

"Selamat, Jisu-ya. Penampilanmu kemarin benar-benar hebat!" teriak Heyul ikut senang.

Jisu tersenyum lebar dan memeluk gadis itu. "Terima kasih, Kak Heyul," balasnya ceria.

"Hmmm, ayo makan siang bersama di kantin untuk merayakannya!" usul Sehun kemudian.

Heyul mengangguk, pun Yeji yang tak menolak tentang ide makan siang gratis. Terpaksa Jisu menyetujui dan mengikuti mereka turun ke lantai satu.

"Oh, ya, Kak Sehun kan yang akan mentraktir kita?" celoteh Yeji memastikan.

Sehun tertawa keras mendengar hal itu, memelankan langkahnya, dan menoleh ke arah tiga gadis yang berjalan berdampingan. "Apa gunanya kau memiliki seorang Do Kyungsoo sebagai teman? Tentu saja dia yang akan membayar, bukan aku," decihnya sedikit sombong. "Ayo cepat, Kyungsoo sudah menunggu di kantin sedari tadi," lanjutnya mempercepat langkah.

"Sudah kuduga," Heyul menghela napasnya panjang, sementara Jisu dan Yeji ikut mengangguk bersamanya. Sehun tetaplah Sehun.

***

Kyungsoo melambaikan tangan mendapati Sehun dan Heyul memasuki kantin. Dari meja yang ia tempati ia dapat melihat keduanya bersama dengan dua murid yang lain. Rupanya Jisu dan Yeji. Mungkin saja Sehun dan Heyul turut mengundang keduanya saat menuju kemari.

"Kau belum memesan?" cicit Heyul begitu mereka sampai di meja.

Mengangkat kedua bahu, Kyungsoo tak tahu apa yang ingin mereka pesan. "Aku menunggu kalian terlebih dahulu," jelasnya.

Days of SunshineDonde viven las historias. Descúbrelo ahora