Wounds and depression✔

299 56 2
                                    

"ARGGHH!! TIDAK JANGAN ARGGHH!"

Deg!

"TIDAK PARK JIYEON!! JANGAN!"

Teriak mereka bergema di dalam sana tangisan pecah dengan dada yang naik turun tercekat mereka terasa tercekik, apa lagi Krystal wanita itu sudah terduduk menangis dengan Jungkook yang memeluknya.

Park Seohyun Ibu Jiyeon terdiam di tempat, tubuhnya terasa kaku bersama jantung yang seakan ingin meloncat keluar dari tempat.

"Hey tenanglah Jiyeon dengar tenanglah ada aku hmm?"

Suara lembut menyapu saraf pendengaran mereka semua.

Kim Taehyung lelaki itu datang tepat waktu bersamaan ketika Jiyeon berusaha untuk melukai tangan kecilnya, pria itu menahan dan memeluk tubuh rapuh Jiyeon erat. Jiyeon sendiri tubuhnya masih bergetar hebat tatapan frustasi mengarah ke Taehyung.

"Kenapa? Kau hiks.. terluka Tae?" Manik coklat terang juga indah mengarah menatap bagian dahi Taehyung yang entah kenapa bisa terluka juga berdarah, tangan Jiyeon meraih wajah Taehyung menatap nya dengan penuy kekhawatiran.

"Tidak ini bukan hal besar Jiyeon."

Taehyung kembali mendekap Jiyeon dengan hangat sembari mengeluarkan kata-kata penenang dan ajaibnya membuat Jiyeon merasa sedikit lebih tenang juga mulai melepaskan genggaman eratnya dari serpihan kaca yang sudah menusuk permukaan bagian telapak tangan nya sendiri.

Langsung saja hal itu membuat mereka yang ada di sana sedikit menghela nafas lega karna melihat Jiyeon yang tidak lagi mencoba melukai dirinya. Walaupun kulit telapak tangan sudah terbuka lebar bersama dengan darah yang mengalir.

"Kita obati lukamu oke?"

Dan Jiyeon hanya bisa menganggukan kepalanya menurut. Taehyung membawa menuntun Jiyeon ke arah sofa dan mendudukan nya.

"Bisakah tolong ambilkan air hangat dan kotak P3K"

Ujar Taehyung menatap Krystal sekilas. Seakan tau Krystal raut wajah Taehyung dia berdiri dan mengambil apa yang di minta Taehyung.

Dengan penuh perasaan lemah lembut Taehyung mengobati luka Jiyeon sesekali menatapnya dengan tatapan yang terkesan dingin.

"Jangan bertindak bodoh."

Kalimat dari Taehyung seperti perintah bagi Jiyeon matanya hanya menatap lurus ke arah depan dan kosong.

"Semua yang aku sayangi pergi."

Jiyeon kembali membuka suara, Kata demi kata keluar dari bibir pink itu.

"Aku berusaha untuk tidak menyayangi seseorang agar aku tidak kehilangan merasakan sakit karna kehilangan mereka, aku adalah mimpi buruk bagi mereka."

kata demi kata keluar dari ranum Jiyeon, kalimat begitu lirih itu seperti ribuan pisau yang menusuk hati seseorang dia—ibunya Jiyeon berdiam di sisi kamar lengkap bersama raut wajahnya yang masi sama. Wajah kekhawatir yang begitu kentara, tapi mata tajam milik nya masih tetap.

Sumber suara tidak dapat di keluarkan untuk sekedar menanyakan keadaan putri satu-satunya. Ingin setidaknya mengeluarkan satu katapun, tetapi nyalinya tidak begitu mampuh dan tidak bisa untuk Park Seohyun. Ahh tidak mungkin nama nya akan segera berganti menjadi—Jeon Seohyun. Wanita yang mengaku ibu Jiyeon hanya berlalu pergi tampa melihat ke arah Jiyeon—sang putri.

"Wanita itu pergi? Bahkan tidak ada kalimat untuk menanyakan keadaanmu?"

Krystal muncul dengan wajah kesal yang kentara, melihat ibu Jiyeon yang terlihat sama sekali tidak perduli dengan Jiyeon.

[1] Me And All The Darkness✔Where stories live. Discover now