The real normal life✔

193 45 4
                                    

Sudah tiga hari berlalu semenjak kejadian dimana Jiyeon lepas kendali. Dan sudah tiga hari pula Jiyeon berdiam diri di kamar, membosankan. Hal yang Jiyeon rasakan. Walaupun  Krystal dan Jieun sahabatnya itu selalu datang dan melihat keadaan nya. Yah kedua prempuan itu sangat cemas saat mendengar kondisi Jiyeon yang memprihatinkan juga jantung mereka nyaris terhenti dua kali.

"Hey! Jeon Jungkook aku bosan."

Krystal gadis itu selalu menganggu Jungkook tiga hari belakangan ini. Saat-saat Jiyeon tidak masuk. Seperti saat ini Krystal seperti anak kecil yang merengek kepada sang ibu.

"Ck! Bisakah kau menjauh, aku sangat stres karena kau selalu menggangguku!"

"Hey! Kau tau diri sedikit, kau selalu mengganggu Taehyung tapi Taehyung diam saja kan."

"Ishh kenapa kau malah membandingkanku dengan si brengsek itu."

"Jung aku bosan ayolah bawa aku ke tempat yang tidak membuat bosan."

"Kau gila kita masi ada jam pelajaran bodoh!"

"Sesekali membolos Jungkook-ssi?"

Helaan nafas keluar dari Jungkook dia benar-benar kesal karna Krystal terus menempel padanya tiga hari membuatnya frustasi antara suka dan tidak.

"Kemana kau ingin pergi kecuali ke tempat ramai atau berbelanja ingat itu."

Jungkook menyerah menolak Krystal, membuat Kristal lelah dengan rengekan nya adalah hal yang mustahil karna dia tidak akan pernah menyerah.

"Horeeee! Terimakasi Jungkook-ssi."

Krystal memeluk Jungkook saking senangnya membuat Jungkook terkejut.

"Kau ini jangan memelukku! Dan sejak kapan sih kita menjadi sedekat ini!"

"Entalah aku merasa kitakan memang dekat hahaha padahal dulu aku tidak terlalu mengenalmu yang ku tau kau teman sekolahku juga Jiyeon hanya itu."

Pernyataan Krystal membuat perubahan wajah Jungkook menjadi kecewa.

"Kenapa?"

"Rupanya kau benar-benar ingin aku menjauh."

"Hah Jung!! Apa-apan sih ingat ya kau tidak boleh menindas yang lebih lemah dari mu."

Jungkook tidak menjawab Krystal dia hanya diam. Krystal tidak menyadari jika mata Jungkook memandang wajahnya yang berceloteh ria sambil tertawa. Lengkungan kurva bibir nya tertarik membentuk sebuah senyuman tipis sangat tipis.

"Ayo aku tau kemana kita harus pergi."

Jungkook bangkit dari tempatnya dan melangkah meninggalkan Krystal yang masih diam mencerna perkataan Jungkook.

"Heyy! Tunggu aku kemana kita pergi huh?"

Sekiranya sudah sadar Krystal langsung mengejar Jungkook yang hampir sampai di parkiran.

"Kau ingin membawaku ke mana? Kau ingin menculik ku wah! Ibu aku di culik! Jiyeon, Jieun tolong aku di culik musuh bebuyutan kalian!"

"Kau gila!! atau bodoh kau sendiri yang memintaku membawamu."

"Tapi kemana kau membawaku beri tau aku."

"Lihat saja nanti."

Setelah itu krystal masih saja terus bertanya dan berteriak membuat Jungkook menepikan mobilnya. Sembari menatap Krystal tajam.

"K-kenapa aku hanya ber–"

Perkataan Krystal terhenti karna jarak yang di persempit Jungkook. Tiba-tiba begitu dekat dengan nya membuat Krystal terdiam seribu bahasa dengan rongga dada yang naik turun. Jarak antara mereka terus terkikis. Hal tersebut semakin membuat jantung krystal tidak karuan bersamaan muncul rona kemerahan yang sudah menyembur di pipi putih nya.

[1] Me And All The Darkness✔Where stories live. Discover now