Solitude✔

176 40 5
                                    

Pada saat seseorang memiliki sebuah permasalahan di hidup nya saat itu juga mereka mendapatkan sebuah arti dari balik masalah yang mereka hadapi.

Tidak bagi Jaehyun juga Jungkook.

Rasa sakit, penghianatan, kekerasan dan juga rasa bersalah seumur hidup. Semua itu terus saja menghantui diri mereka.

Park Jiyeon yang di sebut-sebut sebagai awalan dari permasalahan mereka, hanya karna keegoisan Jiyeon persahabatan mereka hancur berkeping-keping. Tak hanya itu mereka juga kehilangan dua orang yang mereka sayangi.

Hidup tidak ada artinya bagi mereka semua setelah tragedi beberapa tahun yang lalu tak sampai di situ saja di saat yang sama, Park Jiyeon juga kehilangan sang ayah musibah itu semakin membuat Jiyeon hampir gila. Kehilangan sahabat-sahabatnya juga sosok ayah, sungguh takdir yang begitu kejam untuk Jiyeon.

Secerca cahaya kecil menerangi hidupnya. Lee Jieun dan Krystal mereka selamat pada saat tragedi, tapi Jieun harus kehilangan ingatan untuk selamanya juga Krystal yang memaafkan Jiyeon dengan tulus tampa dendam. Hal itu di pergunakan Jiyeon dengan baik untuk membuat Jieun dan Krystal terus berada di sisinya kebohongan terpaksa di berikan Jiyeon untuk Jieun agar dia tidak membeci nya. Jiyeon sudah tau jika dia jujur maka Lee Jieun orang pertama yang akan sangat membencinya seumur hidup.
. . .


Malam suram tergantikan oleh cahaya matahari yang bersinar terang di langitnya. Cahaya kekuningan perlahan memasuki kamar seorang gadis yang tengah tertidur pulas, perlahan-lahan kelopak mata itu terbuka, tangan nya mencoba menghalang cahaya yang menyilaukan mata.

"Hari yang menyedihkan."

Satu kalimat singkat itu terucap oleh Jiyeon, matanya bergerak menatap jam di sudut nakas, menciptakan senyum sinis terukir di wajah cantik Jiyeon.

"Mari kita nikmati rasa sakit ini kau tidak boleh lemah Park Jiyeon."

Kaki-kaki kecil melangkah menuju pintu kamarnya membuka dan keluar menuju sebuah ruangan yang sangat jarang atau hampir tidak pernah Jiyeon datangi. rencana yang dia buat juga pikirkan semalaman sudah tersusun rapi, dia akan lakukan untuk kebahagiaan semua orang walaupun dia harus menanggung beban lebih berat lagi.

"Kau bisa menikah lagi."

Satu kalimat terlontar dari Jiyeon dalam satu tarikan nafas. Membuat sang pemilik kamar membulatkan matatidak percaya dengan apa yang barusan anaknya ucapkan.

"Dengan satu syarat Jiwon dan Myungsoo cari keberadaan mereka aku tau semua kejadian itu ada hubungan nya dengan mu."

Mengatakan apa yang di ingunkan nya. Jiyeon pergi tanpa ingin mendengar jawaban sang ibu lebih lanjut.

. . .

Lee Jieun menatap nanar Jiyeon saat dia memasuki kelas pagi ini, matanya langsung menangkap siluet yang sangat di kenalnya. Harusnya dialah yang marah tapi ini justru Jiyeon sendiri yang mendiaminya sungguh menyebalkan pikir Jieun.

Jiyeon sendiri bukan nya tidak ingin berbicara dengan Jieun, tapi dia tau jika Jieun membutuhkan waktu untuk sekedar memaafkan nya. Jadi dia tidak ingin menggangu gadis itu sementara waktu.

"Kau sungguh tidak tau malu."

Suara yang sangat tidak ingin di dengar menyapa pendengaran Jiyeon saat ini.

"Apa lagi masalah mu? Bukankah kau senang semuanya membenciku ini kan yang kau mau Jungkook."

Banyak mata yang saat ini menatap Jiyeon dan Jungkook tidak terkecuali Lee Jieun. Menjadikan mereka suatu titik pusat yang sedang di perhatikan. Semua orang tau jika selama awal tahun pertama mereka di mulai. Park Jiyeon dan Jeon Jungkook adalah musuh yang saling menyakiti.

[1] Me And All The Darkness✔Where stories live. Discover now