Only happiness✔

169 40 8
                                    

Matahari mulai terbenan, tiba saat waktu di mana matahari menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah barat. Warna merah bercampur orange di langit berubah oleh kombinasi hamburan Rayleigh warna biru dan dipadukan bersama kepadatan atmosfer.

Banyak pasang mata yang menjadi saksi keindahaan ciptaan tuhan tersebut, sama seperti kedua insan yang saat ini menikmati perubahan mahatari menjadi bulan dalam keheningan mendalam di antara nya.

"Sangat cantik."

Pujian keluar dari dua bilah ranum pink yang mengalun lembut menyambut pendengaran Jungkook.

Tidak ada jawaban pasti hanya ada gumaman singkat dari bibir Jungkook.

Krystal mendengus sebal.

Tidak tau dari mana mendapat ide yang dapat membuat Jungkook membawa Krystal ke pantai. Sedikit membuat gadis itu terkejut pasalnya Krystal tidak terlalu suka dengan pantai atau yang berhubungan dengan air.

"Kau ini bersuara lah sedikit Jungkook aku seperti sedang bersama patung bernyawa."

"Apa?"

"Apa kau tau jika aku tidak suka pantai setelah saat itu dan mereka juga melarangku dan Jiyeon ke area seperti ini."

Kalimat demi kalimat di lontarkan Krystal mengeluarkan hal yang terus mengganggu pikirannya. Sedangkan Jungkook hanya menjadi pendengar yang baik, matanya terus menatap wajah Krystal yang saja mengeluarkan keluh kesahnya.

"Aku ingin kembali ke saat dimana kita bermain berkumpul tampa ada rasa saling membenci kau harus mengerti dengan situasi ini Jung, aku pernah bertanya kepada Jiyeon apakah dia masih menyayangimu atau tidak."

"Jika kau bertanya apa yang gadis itu ucapkan?"

"Alasan klasik tidak ada yang menarik dia bilang Jungkook hanya cukup kembali seperti dulu sudah membuat hatiku senang hanya itu dan selalu itu "

Pernyataan Krystal membuat Jungkook mati-matian menahan emosi untuk tidak melenyapkan Jiyeon saat ini juga entah kenapa Krystal selalu memikirkan perasaan Jiyeon dari dulu hanya Jiyeon bukan dirinya.

"Dan kau percaya? Cobalah mencari tau fakta seorang Park Jiyeon Krys kau akan sangat terkejut nantinya, banyak kebusukan yang di lakukan oleh sepupu kesayanganmu itu."

Krystal bingung ada apa dengan Jungkook kenapa dia marah saat membicarakan terkait dengan Jiyeon. Tetapi Krystal cukup memakluminya karna Jeon Jungkook banyak merasakan sakit dari Jiyeon atau pun dirinya.

"Sudah hampir malam sebaiknya kita pulang."

Jungkook berdiri meninggalkan Krystal yang masih berada di tempat nya yang mesih mencetak wajah kebingungan.

Setelah kesadaran menghampiri Krystal bangkit untuk menyusul Jungkook yang membunyikan klakson mobilnya berulang kali.

. . .

Jung Jaehyun memandang lurus kearah sebuah lembar foto. Manik nya menatap sayu seorang gadis cantik yang tersenyum bahagia.

"Jiwon apakah kau baik-baik saja di sana hmm? Aku merindukanmu."

Suara Jaehyun terdengar lirih hampir berbisik. Terlihat dari sorot mata kelabu yang menyimpan banyak kepahitan. Tanganya meraih segalas Vodka meneguknya dalam satu kali tegukan. Seringai menghiasi wajah tampan Jaehyun, apa yang ada di pikiran Jaehyun saat ini yang jelas itu tidak baik.

. . .

Kim Taehyung—pria dengan banyak topeng kepolosan menutupi wajah iblis itu tengah menatap dengan sorot mengintimidasi kearah seorang pria paruh baya, jangan lupa kan dengan tangan Taehyung yang memegang pisau sedang bergerak bebas menggores tubuh pria tua itu. Membuat suara ringisan yang terdengar begitu nyaring memekakkan gendang telinga.

[1] Me And All The Darkness✔Where stories live. Discover now