Sorry right✔

219 47 14
                                    

Jiyeon merenungkan takdir yang begitu kejam bagi dirinya kehidupan Jiyeon seolah dipermainkan oleh takdir yang telah di tetapkan dalam hidup Jiyeon. Dalam kehidupan Jiyeon tidak pernah berhenti merasakan rasa sakit.

Kehadiran dirinya sedari dulu hanyalah tempat terletaknya rasa sakit. Kebahagiaan di hidupnya hanya sekejan di rasakan oleh Jiyeon. Rasa sayang yang di berikan untuknya hanyalah angan-angan samata, rasa cinta yang tumbuh di hatinya tidak pernah terbalaskan. Gadis itu termenung membayangkan bagaimana pedih dan kejamnya dunia ini bagi seorang Park Jiyeon.

"Aku merindukan semuanya."

Jiyeon bergumam lirih sambil memandang sebuah keluarga kecil yang bahagia dihadapanya. Seorang anak prempuan yang di temani  kedua orang tuanya saat sakit. mendadak rasa sesak di hati Jiyeon muncul rasanya dalam hidup ini orang tua Jiyeon tidak pernah menjaganya atau meluangkan waktu nya demi menjaga Jiyeon saat sakit, hanya kepala pelayan yang terus ada di samping Jiyeon jika sedang sakit.

"Kau di sini kenapa tidak di kamar perawatanmu?"

Deep voice Taehyung menghancurkan lamunan imajinasi milik Jiyeon seorang pria dengan rahang tegas sedang berdiri di hadapan Jiyeon sekarang, di dalam matanya tidak ada lagi sirat kebencian yang muncul hanya ada tatapan cinta untuk gadis itu.

"Bosan, kau tau aku benci kebosanan."

JIyeon hanya menjawab seadanya entah rasanya tidak kuat untuk menatap Taehyung lebih lama.

"Dokter Oh belum mengijinkan mu pulang bersabarlah, okey?"

Senyum rupawan di lemparkan Taehyung membuat hati Jiyeon semakin meronta tidak kuat dengan senyum tulus Taehyung.

"Kenapa bersikap ramah padaku? Kau tidak berencana untuk membunuhku setelah bersikap baik bukan?"

Tawa ringan Taehyung keluar dari sana tanganya terangkat mengacak surai kelam Jiyeon dengan gemas.

"Bagaimana bisa aku membunuhmu saat kau melakukan hal fatal pada ku, kau harus tanggung jawab untuk itu Park Jiyeon."

kerutan ringan tercetak di kening Jiyeon wajahnya menunjukan raut ketidak tahuan.

Grep!

Lagi-lagi perlakuan Taehyung yang secara tiba-tiba membuat Jiyeon terkejut, pelukan hangat yang di berikan Taehyung. Lelaki itu tidak akan pernah dan tidak akan mau melepaskan gadis itu rasa cintanya yang sudah sangat besar membuat hati Taehyung menghangat setiap melihat senyum cerah milik Jiyeon.

"Kau miliku aku tidak akan pernah melepaskanmu dan kejadian saat aku menembakmu adalah hal terakhir kalinya yang akan terjadi dalam hidup mu Jiyeon."

Diam gadis itu tidak bisa berkata apa-apa. Semua yang di lakukan Taehyung dan yang di ucapkanya  sangat tiba-tiba bagi hati Jiyeon juga jantung yang berpacu dengan cepat membuat sesuatu di dalam sana rasanya ingin meledak. Mata coklat milik Jiyeon menatap tepat di manik kelam Taehyung tidak ada kebohongan di sana hanya ada ketulusan yang terpancar di manik Taehyung.

"Tae.... kau membenciku ak–"

"Tidak aku sudah lupa jika kau tau, rasa benciku kalah dengan rasa cinta ini untuk mu."

"A-aku aku... aku tidak bisa berdiam dan menghilang seperti ini keluargaku Krystal, Jieun mereka aku yakin mereka khawatir juga aku.... belum menemukan Jiwon, bagaimanapun juga aku ingin menemukan orang yang mengincar nyawaku Tae... walaupun banyak yang senang dengan menghilangnya Park Jiyeon tapi aku tidak bisa hanya berdiam dan menghilang begitu saja."

Jiyeon tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya walaupun banyak yang tidak perduli dengan menghilangnya dirinya tapi dia yakin kedua sahabatnya kini kesusahan mencari keberadaanya.

[1] Me And All The Darkness✔Where stories live. Discover now