Really terrible✔

246 45 1
                                    

kim Taehyung tidak ada yang bisa menebak apa yang ada di pikiran lelaki itu saat ini, hanya tampak jelas jika Taehyung diam sembari menatap sebuah bingkai foto yang menunjukan siluet seorang pria tampan dengan pahatan rahang begitu sempurna. Manik kelam Taehyung berahli menatap seseorang sama, yang ada di bingkai yang di pegang Taehyung, dia—si pria yang terbaring lemah bersama kedua tangan yang penuh akan banyak luka goresan juga memar.

"Hyung."

Satu kata yang keluar dari bibir tebal milik Taehyung. Tangan itu bergerak meletakan bingkai tadi di atas meja, dan kakinya bergerak menuju ranjang pria yang di panggilnya hyung oleh Taehyung.

"Aku menemukan gadis itu, aku yakin dia orang yang sama."

Tergambar begitu jelas mata Taehyung menyiratkan kemarahan, kebencian juga dendam. Diraihnya tangan orang yang dia sebut—hyung dan menggengamnya erat.

"Ahh, sekarang aku harus pergi untuk menemui gadis itu hyung, maaf aku banyak urusan aku berjanji akan membawa gadis yang membuatmu seperti ini. Tidur dan istirahatlah hyung."

Taehyung keluar dari kamar hyung nya. Dan Taehyung tidak menyadari jika saudaranya tidak tidur sama sekali.

"Jangan Taehyung. Kumohon dia tidak bersalah."

. . .


Di belahan yang lain nya, di sebuah pantai yang memperlihatkan keindahan ombak yang menghempas menyatu dengan pasir pantai. Tampak seorang laki-laki yang sudah berumur, tetapi masih memperlihatkan ketampanan juga kegagahan nya.

"Kapan anak-anak kita akan menerima hubungan ini?"

Suara lembut memasuki saraf indra pendengaran Jeon Changwook. Matanya memejam agar semua penatnya hilang. Perlahan manik yang serupa dengan Jungkook itu menatap sang wanita. Jung Seohyun. Atau yang lebih di kenal saat ini sebagai Park Seohyun.

"Namamu berganti-ganti dari Jung Seohyun menjadi Park Seohyun dan sekarang akan menjadi Jeon Seohyun."

Seohyun tersenyum kecut.

"Kau jelas tau jika Jung adalah nama keluargaku dan nama ini akan berubah jika aku menikahi seseorang, jadi jangan mengeluh tentang hal itu."

"Yah, aku sedikit tidak suka nama mu menjadi Park kau tau betul jika aku mencintaimu dari dulu, dari sebelum kita terpisah karna dijodohkan."

"Tapi mereka tidak menyetujuinya aku khawatir Jiyeon akan melakukan sesuatu yang lebih kelewatan dengan melukai dirinya."

"Tenanglah kita akan berusaha membuat mereka mengerti."

Satu tetes cairan bening itu keluar dari mata wanita yang tak lagi muda itu.

"Semoga saja, Kita bisa bahagia Changwook"

. . .

Mansion keluarga Park.

Brak!

"Arrgghh! Sialan kenapa dia muncul sial! Argghh!"

Park Jiyeon. Apa yang membuatnya begitu murka sehingga menghancurkan seluruh barang yang tertata rapi di kamar indah mililnya itu.

Tangan Jiyeon meraih sebuah bingkai yang tersimpan di laci meja dikamarnya. Air mata kembali mengalir seperti sungai kecil di pipi mulus Jiyeon tatkala melihat senyuman yang mengembang terlihat jelas di sana.

"Maaf hiks... sungguh aku minta maaf hiks..."

Bibir mungil Jiyeon terus mengucapkan kata maaf bersama isakan kecil. Pikiran nya tidak menentu. Di raihnya sebotol obat di atas nakas, bersama tangan yang bergetar Jiyeon meminum obat itu dengan cepat.

[1] Me And All The Darkness✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora