Peristiwa Kesembilan

32 4 0
                                    

"Sentuh dia sekali lagi atau lo akan menyesal!"

Yongseung yang baru naik ke lantai tiga langsung disuguhi oleh Minchan yang menyentuh daguku. Yongseung-pun langsung menjauhkan tangan Minchan dariku.


Raut wajah Yongseung yang seperti itu...

Baru pertama kali aku lihat.

Sepertinya dia marah...


Tetapi kenapa selalu dia yang mewakili perasaanku?


"Lo ini... ngomong apa, sih?!"

Minchan dengan nada sinis meremehkan Yongseung.


Sementara Yongseung tak memedulikannya dan langsung memakaikan jaketnya padaku.


Ia juga menghapus air mataku yang masih mengalir.


"Huh! Emangnya kenapa kalo gue menyentuhnya? Lo cemburu? Risih?"

Minchan terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.


Dia berjalan ke arahku,

dan mencubit pipiku.


Yongseung lantas menarik kerah baju Minchan dan mendorongnya sampai punggungnya berbenturan dengan pintu kelas.

BRUK!!


Aku menggigil.


Aku maju sekitar tiga langkah.


"Yongseung-ie... Sudahlah...

Ayo kita kembali ke kelas..."

Aku mengelus punggung Yongseung agar dia bisa menahan emosinya.


Benar saja, Yongseung menurut dan langsung melepaskan Minchan.


"Eungwon masuk kok hari ini!"

Aku menjawab pertanyaan Minchan sebelum ada Yongseung.


Aku dan Yongseung berjalan kembali ke kelas.

Aku masih mengelus punggung Yongseung di lorong.

Aku tak ingin dia terus-menerus merasakan amarah...

Hanya kepada hal yang seharusnya aku lawan sendiri.


Saat masuk ke kelas,

Pak Hakyeon masih duduk di kursi guru.

"Yoo Mina! Kemarilah!" ujar pak guru.


Yongseung menuntunku menghadap Pak Hakyeon.


"Begini... Sebelumnya Bapak minta maaf karena tidak bisa bantu banyak...

Bapak sudah mencoba melaporkan ke guru BK tetapi tidak pernah digubris...

Juga ke wakil kesiswaan, tetapi Bapak malah diberi Surat Peringatan...

Maafkan Bapak ya, Nak..

Bapak hanya bisa membantumu melewati ini...

Bukan memberhentikan Cha Eungwon...

Bapak sadar seberapa berpengaruhnya Ayah Eungwon...

Sementara Bapak masih mencintai pekerjaan ini...

Jika Surat Peringatan Bapak sampai yang ketiga,

Bapak bisa-bisa tidak bertemu dengan kalian lagi di sekolah ini..."


Mataku berkaca-kaca.

Kali ini, gantian Yongseung yang mengelus punggungku


Aku mencoba menatap mata Yongseung

Siapatau aku akan bisa tersenyum jika melihatnya


Tapi, tiba-tiba...

Duniaku terguncang.

Pandanganku kabur.


BRUK!

Aku terjatuh dan tak ingat apapun.

[01] Semua Peristiwa Pada Kehidupan PertamaWhere stories live. Discover now