Peristiwa Keduapuluhlima

27 5 0
                                    

Aku hanya dirawat di rumah sakit selama dua hari.

Itupun hanya karena aku butuh asupan kalsium yang lebih, dan karena aku harus diawasi selama beberapa waktu.


Sekarang, aku sudah di rumah lagi.

Aku senang bisa kembali.


Meskipun kadang Kangmin menggambar banyak sekali hal abstrak di gips-ku.

Baru ada tanda tangan orangtua-ku dan Minchan di sana.


Aku membuat kotak khusus untuk Yongseung.

Dia harus tanda tangan di kotak itu.


Aku selalu mengawasi kotak itu.

Jangan sampai Kangmin menyoret-nyoret bagian itu.


"Mina, ini makan dulu, Nak. Ayo ibu suapin!" ibu membawa senampan makan siangku dan meletakkan nampan itu di meja belajar.


"ibu, maaf ya Mina jadi ngerepotin.." ucapku lirih.

Ibu hanya tersenyum.


Kemudian menjawab "ini sudah tugas Ibu, Nak!"

Kami tersenyum, kemudian tertawa.


Saat aku mengunyah makanan, ibu menyadari ada satu kotak yang masih bersih di gips-ku.

"kenapa kau memberi kotak di sana?" tanya ibu, penasaran.

Aku menelan makananku.


"ini... khusus untuk Yongseung, bu!" aku tersenyum.

"aaa... begitukah? Baiklah" sahut ibu.


"oh iya, Mina..." ibu mengalihkan pandangannya dariku.

"kenapa, bu?" jawabku deg-degan.


"nanti... kalau Yongseung mampir kemari... kamu pura-pura tidur saja, ya? Jangan benar-benar tertidur! Oke?" sarannya.


Aku tentu saja bingung dan sempat menolak, tetapi aku kalah argumen dan akhirnya aku hanya menurut.

/skip


Benar saja, sore harinya, Yongseung mampir. Aku dapat mendengar suaranya dari kamar tidurku. Juga suara ibu yang mengobrol.

Tunggu,

Ada suara seorang gadis juga!


Suara itu...

LEE CHAEYOON!!!


SEDANG APA DIA DI SINI?!

RUMAHKU TIDAK MENERIMA KEHADIRAN SEORANG NENEK SIHIR !

Eh Tapi aku harus pura-pura tertidur!

Oke!


Aku akan menguping percakapan mereka!

[01] Semua Peristiwa Pada Kehidupan PertamaWhere stories live. Discover now