Peristiwa Kesebelas

33 6 0
                                    

Setelah Hari di man Yongseung mengecup tanganku...

Aku selalu memikirkannya!


Aku...

Selalu melihat bayangan wajahnya...


Seakan dia ada di sebelahku,

Seakan dia ada di benakku,

Seakan dia ada dimana-mana!


Senyumnya adalah semangatku untuk terus datang ke sekolah setiap harinya, meskipun ada Si Tengil Eungwon dan teman-temannya.


Dan...

Semenjak kejadian itu pula...

Aku dan Yongseung semakin dekat!


Kami menonton film bersama,

Makan bersama,

Memasak bersama.


Kuakui, Yongseung lebih ahli dalam memasak!


Ibuku sangat menyukai Yongseung.

Katanya, Yongseung itu sopan dan periang.


Lalu, hari ini...

Aku dan Yongseung akan pergi ke toko buku dan cafe!


Kami sampai di café dan sudah memesan minuman yang kami sukai.


"Oh, iya, Mina, ada hal yang ingin gue tanyakan."

Yongseung membuka obrolan.


"Apa itu?"

Aku gelisah. Apakah dia akan mengajakku berpacaran??? /Geer banget Bambang


"Uhm... Kalo gue lihat-lihat, lo ini sangat periang dan lucu. Tapi kenapa lo tampak sangat terpuruk kalau harus berhadapan dengan Eungwon?" Yongseung menatap mataku.


"Ah... Itu..."

Aku tersenyum simpul.


"Uhm... Maaf ya kalo gue menyinggung soal Eungwon..." Dia menyela.


"Aigoo! Tak apa, Yongseung! Lo boleh tanya tentang apaaaaa aja ke gue!" Aku terkekeh.


Yongseung tersenyum dan, sumpah!

Senyumnya itu manis sekali!


"Jadi.. Bagi seorang Yoo Mina..

Eungwon adalah musuh bubuyutan.

Selama gue kelas 10, dia selalu menjahili semua anak di kelas secara bergantian. Dia mencari 'korban' yang cocok untuk dijahili.

Satu demi satu.

Tapi, gue gak suka banget sama dia!

Gue sangat ingin memberhentikannya!

Awalnya, gue sama aja kayak yang lain.

Tetapi, suatu hari, gue ga tega melihat 'korban' yang sampai pindah sekolah hanya karena kelakuan Eungwon.

Maka, gue menghentikan dia,

tetapi gue gak tahu kalau ayahnya orang penting!

Alhasil, gue seperti diserang boomerang.

Dan dari sana, gue-lah yang mulai jadi korban mereka.

Tapi gue selalu coba untuk jadi periang dan lucu di depan malaikat yang berani menyelamatkan gue!"

Aku tersenyum mengakhiri ceritaku.


"Pfft... Malaikat?" Yongseung terkekeh.


"Ya! Bagi gue, lo adalah malaikat baik!"


Aku menepuk-nepuk kepalanya dengan lembut.


Yongseung...

Andai saja kamu tahu apa yang aku rasakan...


Aku sayang padamu...

...Benar-benar sayang padamu.


Tetaplah bersamaku saat kita menghadapi Eungwon!

Lalu tetaplah di sampingku saat kita menghadapi dunia!!!

[01] Semua Peristiwa Pada Kehidupan PertamaWhere stories live. Discover now