"Mina... Ini.. Spidol..." ujarnya.
Melihat diriku yang menangis seperti ini, tatapan matanya menjadi penuh kekhawatiran.
Aku segera mengambil spidolku dan tersenyum paksa
Aku lanjut jalan ke lift
Dan Yongseung juga mengikuti langkahku
Dia berdiri di sebelahku
"Mina...
Kenapa sekarang lu menangis...?
Tangan lu tiba-tiba sakit?
Atau lagi-lagi lu nggak bahagia?"
Tanya Yongseung lirih.
Aku menangis semakin banyak.
Aku tak bahagia tanpa dirimu, Yongseung!
Ingin sekali aku mengatakannya.
Tetapi aku hanya diam.
"Kenapa kamu tak bahagia
Bahkan dengan Hong Minchan yang kaya raya dan populer itu?
Lo selalu maksa buat tersenyum
Dan setiap kali lo melakukannya, hati gue sakit...
Mina,
Gue tak tahu apa yang gue rasakan
Tapi sebenarnya gue...
Gue..."
Aku meletakkan jari telunjukku di bibirnya.
Yongseung berhenti berbicara
Aku tersenyum simpul
Lalu memeluknya erat
(meskipun hanya dengan satu tangan)
Yongseung-pun memelukku juga
Dia mengusap-usap kepalaku
Saat lift sampai, kami saling melepas.
"Gue akan nganter lo ke rumah" tawar Yongseung
"Tak perlu, Yongseung... masuk saja ke dalam... ya?"
Yongseung menggeleng.
Dia bersikeras akan ikut.
Lalu kami masuk ke dalam lift.
Yongseung, untuk ke-seribu kalinya, menghapus air mataku.
Setelah itu, lift terbuka di lantai dasar.
Kami berdua berjalan dengan Yongseung yang merangkul pundakku.
"Yongseung..."
"Ya?"
"Apa yang harus gue lakukan kalo ada sesuatu yang mau gue ucapin ke lo?"
"Ya ucapkan saja!"
"Sungguh?"
"Tentu!"
"Bahkan jika hal itu membuat lo sakit hati?"
"Silahkan"
"Begini..." aku membuka mulutku.
Yongseung memandangku dengan seksama.
"Lo... Jangan terlalu dekat dengan Chaeyoon, ya?"
SINTING! APA YANG BARU SAJA AKU UCAPKAN?!
Yongseung tertawa terbahak-bahak.
"Ya! Kenapa tertawa sih?!" aku menepuk punggungnya
"Aigooo... Yongseung-i... Kamu terlihat bahagia sekali..." Seorang perempuan berpapasan dengan kami.
"Oh! Sudah pulang, Mah?" Balas Yongseung yang masih sedikit terkekeh.
"Iya, sudah" balas perempuan itu yang sepertinya adalah ibu dari Yongseung.
Aku langsung tersenyum dan menyapa
"Selamat siang, Tante! Salam kenal, aku Yoo Mina!"
"Aih.. Cantiknya dirimu, Yoo Mina... Meskipun tak memakai riasan... aduh, tante jadi rindu masa muda saat masih secantik kamu!"
Tawa kami bertiga terbahak.
"Tante sekarang juga masih cantik, tahu! Aku sangat suka riasan mata tante sekarang! Smokey eyes-nya keren dan tak terlalu berlebihan!" Aku yang sebenarnya suka merias diri sudah sedari tadi mengamati riasan Ibunya Yongseung.
"Oh ya??? Akhirnya!!!!! ada yang menyadari bahwa aku sudah susah payah memakai riasan mata seperti ini!!!"
Yongseung semakin tertawa lepas
Sementara aku hanya tertawa pelan sambil menikmati waktu
"Yoo Mina ini temanmu di sekolah, Yongseung-i?" tanya tante itu
Yongseung sejenak menatapku
Lalu Ia tersenyum
"Mama ngomong apa, sih? Yoo Mina ini pacarku, Ma!"
DEG! Jantungku berdebar-debar!
YOU ARE READING
[01] Semua Peristiwa Pada Kehidupan Pertama
FanfictionHai! Perkenalkan, aku Yoo Mina. Pernahkah kalian berharap untuk hidup dengan tenang? Aku selalu mendambakannya. Tetapi mungkin aku akan lebih bahagia di kehidupan selanjutnya. Bukankah tak ada harapan lagi di kota kecil ini? Yang kaya diberi hormat...