Peristiwa Keduapuluhsembilan

26 4 0
                                    

"Mina... Ini.. Spidol..." ujarnya.


Melihat diriku yang menangis seperti ini, tatapan matanya menjadi penuh kekhawatiran.

Aku segera mengambil spidolku dan tersenyum paksa


Aku lanjut jalan ke lift

Dan Yongseung juga mengikuti langkahku

Dia berdiri di sebelahku


"Mina...

Kenapa sekarang lu menangis...?

Tangan lu tiba-tiba sakit?

Atau lagi-lagi lu nggak bahagia?"

Tanya Yongseung lirih.


Aku menangis semakin banyak.


Aku tak bahagia tanpa dirimu, Yongseung!


Ingin sekali aku mengatakannya.

Tetapi aku hanya diam.


"Kenapa kamu tak bahagia

Bahkan dengan Hong Minchan yang kaya raya dan populer itu?

Lo selalu maksa buat tersenyum

Dan setiap kali lo melakukannya, hati gue sakit...

Mina,

Gue tak tahu apa yang gue rasakan

Tapi sebenarnya gue...

Gue..."


Aku meletakkan jari telunjukku di bibirnya.


Yongseung berhenti berbicara

Aku tersenyum simpul

Lalu memeluknya erat

(meskipun hanya dengan satu tangan)


Yongseung-pun memelukku juga

Dia mengusap-usap kepalaku

Saat lift sampai, kami saling melepas.


"Gue akan nganter lo ke rumah" tawar Yongseung

"Tak perlu, Yongseung... masuk saja ke dalam... ya?"


Yongseung menggeleng.

Dia bersikeras akan ikut.

Lalu kami masuk ke dalam lift.


Yongseung, untuk ke-seribu kalinya, menghapus air mataku.

Setelah itu, lift terbuka di lantai dasar.


Kami berdua berjalan dengan Yongseung yang merangkul pundakku.

"Yongseung..."

"Ya?"

"Apa yang harus gue lakukan kalo ada sesuatu yang mau gue ucapin ke lo?"


"Ya ucapkan saja!"

"Sungguh?"

"Tentu!"

"Bahkan jika hal itu membuat lo sakit hati?"

"Silahkan"


"Begini..." aku membuka mulutku.

Yongseung memandangku dengan seksama.


"Lo... Jangan terlalu dekat dengan Chaeyoon, ya?"

SINTING! APA YANG BARU SAJA AKU UCAPKAN?!


Yongseung tertawa terbahak-bahak.


"Ya! Kenapa tertawa sih?!" aku menepuk punggungnya


"Aigooo... Yongseung-i... Kamu terlihat bahagia sekali..." Seorang perempuan berpapasan dengan kami.

"Oh! Sudah pulang, Mah?" Balas Yongseung yang masih sedikit terkekeh.

"Iya, sudah" balas perempuan itu yang sepertinya adalah ibu dari Yongseung.


Aku langsung tersenyum dan menyapa

"Selamat siang, Tante! Salam kenal, aku Yoo Mina!"

"Aih.. Cantiknya dirimu, Yoo Mina... Meskipun tak memakai riasan... aduh, tante jadi rindu masa muda saat masih secantik kamu!"


Tawa kami bertiga terbahak.

"Tante sekarang juga masih cantik, tahu! Aku sangat suka riasan mata tante sekarang! Smokey eyes-nya keren dan tak terlalu berlebihan!" Aku yang sebenarnya suka merias diri sudah sedari tadi mengamati riasan Ibunya Yongseung.

"Oh ya??? Akhirnya!!!!! ada yang menyadari bahwa aku sudah susah payah memakai riasan mata seperti ini!!!"


Yongseung semakin tertawa lepas

Sementara aku hanya tertawa pelan sambil menikmati waktu


"Yoo Mina ini temanmu di sekolah, Yongseung-i?" tanya tante itu

Yongseung sejenak menatapku

Lalu Ia tersenyum


"Mama ngomong apa, sih? Yoo Mina ini pacarku, Ma!"

DEG! Jantungku berdebar-debar!

[01] Semua Peristiwa Pada Kehidupan PertamaWhere stories live. Discover now