Peristiwa Kesembilanbelas

24 5 0
                                    

Belum ada 24 jam dari kemarin,

tapi kehidupanku sudah sangat amat berubah!!


"Mina? Lu ngeliatin apa sih sampai segitunya?!" ucap Minchan.


Aku tak mampu berkata-kata,

Aku menjadi diam sepanjang jalan,

Hanya berbicara untuk menunjuk jalan,

Dan aku tak bisa melupakan kejadian tadi.


/skip


Aku sedang menunggu proses persalinan ibuku.

Bersama Minchan dan juga adikku, Kangmin.

Minchan bersikeras ingin menggendong Kangmin.

Maka aku ajarkan caranya.


Sebenarnya aku deg-degan jika Kangmin digendong oleh orang lain.

Meskipun sudah di kain penggendong...


Tetapi melihat Minchan yang sangat sayang terhadap Kangmin...

...membuat hatiku sedikit lega.


Setidaknya, aku tahu dia tak akan mencelakai Kangmin.


"Minchan-ssi, kenapa kau mengantarkan kami tadi? Padahal ibuku juga sudah mau mencari taksi." Aku menoleh padanya.


"Ya karena ini keadaan darurat!" jawabnya.

Aku ingin berterimakasih padanya,

Tapi tak tahu cara yang tepat.

Di satu sisi, aku selalu jutek padanya.


"min... Minchan-ssi...

te... terimakasih, ya..."

Aku memberanikan diri.


Dia hanya tersenyum.

Meskipun senyumnya tampan,

Tetapi Aku lebih suka senyuman hangat Yongseung!


Sepertinya...

senyuman Yongseung...

...tidak akan pernah tergantikan di hatiku!


Oh?

Di ujung Lorong...

...aku melihat Yongseung berjalan cepat ke arahku!


Tadi, suaranya di telfon terdengar panik saat aku beri kabar.


"Yongseung-aaa~!!!"

aku berlari kecil menyambutnya.


Aku harus pura-pura tidak tahu jika dia berdua dengan Chaeyoon tadi.


"hai, Mina! Bagaimana keadaan Tante?" Yongseung bertanya.

"baru masuk kamar bersalin sekitar 45 menit yang lalu...

...gue gak nyangka proses persalinan akan selama ini..."

ucapku khawatir.


"beri Tante waktu. Terus doakan Tante, ya!" Yongseung tersenyum.


Tetapi...

...senyum itu...

...sepertinya sudah bukan senyum yang dulu lagi!

Kenapa?


"Hai bro!!!" Minchan tiba-tiba nimbrung di antara kami.

Yongseung hanya mengangguk pada Minchan.


"Ini, gue bawain cheese burger untuk kalian berdua."

Yongseung menyodorkan satu plastik McDonald's padaku.


"terimakasih! Tapi, mana bagian lu?" tanyaku.

"Gue sudah makan tadi. Lagipula, gue harus segera pulang. Gue... ehm... sedang tidak enak badan hari ini." Jawabnya.


Aku entah kenapa merasa Ia berbohong.

"Lo sakit? Apa lo demam?"

aku hendak mengukur suhu tubuhnya dengan menyentuh keningnnya.


Tetapi tangannya menghentikan niatku.

"gue hanya butuh sedikit istirahat, Mina :)"


Betulkah?

Akankah Ia baik-baik saja?

[01] Semua Peristiwa Pada Kehidupan PertamaWhere stories live. Discover now