02. Terlalu Sayang

7.3K 444 4
                                    

。◕‿◕。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。◕‿◕。

Kala itu Fajar terbaring lemah di atas kasurnya, wajahnya pucat, dan kedua matanya sayu. Ia menyelimuti tubuh mungilnya dengan selimut bergambar tokoh favorit nya. Jam mengarahkan pukul 6:45 pagi, kenop pintu kamar si kembar terbuka, ada Arisha disana. Ia masuk ke kamar anak-anaknya berniat untuk membangunkannya untuk pergi ke sekolah.

Arisha menatap anak sulungnya itu dengan aneh, "kenapa, Kak?" ucapnya sembari berjalan ke ranjang anak sulungnya itu

Anak itu bergeliat manja, "pusing, Ma" lirihnya

Arisha menempelkan punggung tangan kanannya pada dahi anak sulungnya. Ia mengelus rambut anak itu dengan lembut, lalu mengecup dahi anak itu.

"Makan dulu, nanti minum obat, kamu gak usah pergi ke sekolah dulu hari ini ya" ucap Arisha, lalu dibalas gelengan kepala anak manis itu

Anak itu melengkungkan bibir manisnya, "nanti adek gak punya temen, Ma, di sekolah" ucapnya dengan ekspresi iba pada adik kembarnya

Arisha tersenyum tulus melihat kepolosan anaknya yang masih TK itu, "ya nggak, kan adek punya temen yang lain" ucap Arisha gemas

Anak itu kukuh pada pendiriannya, "nggak mau, aku mau sekolah aja" ucapnya

"Yaudah, tapi sekarang ayok bangun, makan dulu" ucap Arisha sembari menggenggam lengan kecil anaknya untuk membantunya bangun, lalu ia mengacak rambut-rambut manis anaknya

Seperti biasa Arisha berpindah pada ranjang anaknya yang satu lagi, anak itu masih tertidur pulas. Arisha membuka selimut anak itu, lalu membangunkannya dengan perlahan.

"Dek, bangun yuk" ucap Arisha, lalu tidak seperti biasanya, anak itu langsung bangun dan meminta untuk mandi.

"Makan dulu baru mandi, kakak kamu sakit tuh" ucap Arisha pada anak bungsunya yang matanya masih ngantuk

Anak itu menatap kakak kembarnya iba, "kak, kok sakit?" ucap Senja, lalu yang dipanggil pun menoleh

Kakak kembarnya itu menaikkan kedua bahunya, "gak tau, kakak gapapa kok"

Keduanya beranjak, lalu pergi ke ruang makan bersama Arisha. Sudah ada Dimas di meja makan, ia menyambut kedua anaknya dengan senyum, lalu tatapannya berubah sendu ketika melihat si sulung sakit.

Mereka berdua duduk, lalu Arisha memberi mereka telur mata sapi beserta nasi dan sayurnya. Si sulung terlihat tidak ingin menyantap makanan yang ada di depannya, sedangkan adiknya sudah melahap makanannya dengan perlahan.

"Dimakan dong sayang, kan abis ini minum obat, katanya mau nemenin adiknya" ucap Arisha menatap anak sulungnya dengan kedua netra yang berbinar

"Kenapa?" tanya Dimas pada Arisha

Arisha melengkungkan bibirnya, "sakit dia, badannya panas, tapi maksa mau sekolah mau nemenin adiknya katanya" ucap Arisha lalu memandangi anak sulungnya yang mulai menyantap makanannya, walau ia tidak begitu semangat untuk menyantap makanannya

"Aku gapapa kok, Kak. Kakak dirumah aja, kan lagi sakit" ucap Senja yang baru saja menelan makanannya

Yang dinasehati menggeleng kuat, lalu berhenti menyantap makanannya, "gapapa, aku gak sakit" ucapnya

Adiknya pun hanya menerima ucapan kakaknya yang keras kepala itu. Setelah semuanya selesai makan, si kembar pergi ke kamar mandi, yang mandi hanya Senja saja karena Fajar badannya panas. Si sulung menggosok giginya dengan cekatan, lalu membasuh wajah mungilnya yang rupawan. Setelah selesai mandi, seperti biasa mereka dipakaikan seragam sekolah.

Arisha memegang dahi anak sulungnya itu, ia melengkungkan bibirnya, "gausah sekolah ya" ucapnya

Adiknya menoleh pada kakak kembarnya itu, ia pun turut melengkungkan bibirnya persis seperti yang dilakukan Mamanya, "iya, Kak. Nanti tambah sakit" ucapnya

Arisha meminta kedua anaknya itu menunggu di kamar, ia pergi ke dapur untuk mengambil obat di kotak P3K. Setelah beberapa menit, Arisha kembali dengan membawa obat penurun panas dan air mineral. Lalu Arisha duduk di pinggiran kasur anak sulungnya itu.

"Senja, kamu gapapa kan sekolahnya gak sama Kakak?" tanya Arisha pada anak bungsunya yang sedang menatapi kakak kembarnya yang sedang berbaring di kasur

Anak itu mengangguk, "gapapa, Ma. Kan di sekolah banyak temen" ucapnya

Arisha menuangkan obat sirup itu ke sendok, lalu memberinya pada si sulung, setelahnya ia memberi minum anaknya yang sedang sakit itu.

Arisha pergi ke meja belajar anak bungsunya, lalu mengambil tas dan memasukkan botol minum dan beberapa cemilan. Lalu menutup resleting tas bergambar Bumblebee itu. Ia membawa tas itu ke anak bungsunya lalu memakaikannya di pundak mungil anak itu.

"Dek, dianter Papa ya, nanti Mama jemput" ucap Arisha pada anak bungsunya yang sedang duduk di karpet bulu

Anak itu mengangguk

"Nanti kalau Mama belum jemput, kamu nunggunya sama Ibu Guru ya"

Lagi-lagi Senja mengangguk

Setelah itu, Arisha mengantar Senja pada Dimas. Dimas dan Senja bersiap untuk pergi ke sekolah dan ke kantor. Arisha memberi kecupan manis di pipi kanan kiri anak bungsunya itu.

"Inget kata Mama, ya" ucap Arisha sembari mengacak rambut anak bungsunya

"Nanti kamu masuk dulu temuin gurunya, bilangin nanti kalau aku belum jemput, biarin Senja sama dia dulu di kantor" ucap Arisha pada Dimas

Dimas memahami, lalu berpamitan dan pergi ke sekolah anaknya. Setelah mengantar suami dan anaknya, Arisha kembali ke kamar si kembar, untuk mengecek kondisi anak sulungnya yang sedang sakit. Fajar tertidur pulas dibalik selimutnya, Arisha tersenyum kecil lalu mengecup kening anak sulungnya itu.

。◕‿◕。

Cr neomuchoaaMars, 25 Feb 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr neomuchoaa
Mars, 25 Feb 2020

Fajar Senja [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang