10. Nyerah itu gak Asik

3K 232 17
                                    

。◕‿◕。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。◕‿◕。

Kedua anak itu memanjatkan doa, agar malam ini turun hujan. Mereka yang jones itu terus berharap Malam Minggu kali ini hujan agar tidak ada orang yang pacaran di sekitar perumahannya. Mereka sebal melihat orang-orang itu mengumbar kemesraan di depan umum.

Senja memejamkan kedua matanya, ia membaringkan tubuhnya diatas kasur. Sedangkan Fajar, ia sedang latihan soal karena Senin ia ada ulangan harian. Senja melirik kearah Kakaknya yang sedang duduk di kursi belajar. Lalu ia memeluk gulingnya gemas.

Fajar bangkit, ia sudah selesai mengerjakan soal-soal itu, ini waktunya ia untuk tidur. Ia tidak biasa bergadang sekalipun malam minggu.

"Lo tidur?" tanya Fajar pada adiknya yang sedang memeluk guling, dengan selimutnya yang berantakan

Tidak ada jawaban, sepertinya anak itu benar-benar lelah setelah seharian terkesan akan oleh-oleh dari Milan. Fajar menarik selimut itu untuk menutupi tubuh adiknya. Terlihat senyum di wajah Fajar. Lalu ia pergi ke kasurnya, ia mematikan lampu lalu pergi tidur.

。◕‿◕。

Jam menunjukkan pukul pukul 02:30 dini hari. Senja terbangun, ia duduk di kasurnya dengan menyenderkan dirinya ke tembok disampingnya. Ia menggeretakkan giginya, sampai membuat telinga sang Kakak terganggu. Anak itu terlalu sensitif dengan suara-suara.

"Ja, tidur dong ini masih pagi buta" ucap Fajar dengan suaranya yang sumbang

"Akhhhhh" lirih Senja tanpa bisa berucap apapun kala itu

Fajar bangkit, ia mendudukkan dirinya sejenak lalu pindah ke kasur adiknya, memastikan bahwa adiknya baik-baik saja.

"Akhh, sakit....." lirih Senja saat Fajar datang ke kasurnya

Fajar cepat-cepat menyalakan lampu, lalu ia kembali dan adiknya itu malah kejang di pangkuannya. Tidak dipungkiri kalau anak itu panik melihat adiknya kejang-kejang. Rasa sakit di kepalanya sudah tidak bisa ditahan, sampai anak itu kejang di pagi buta.

Seluruh tubuh Senja bergerak-gerak, Fajar hanya memastikan supaya lidahnya tidak tergigit oleh giginya sendiri. Fajar tak tega, ia memegang erat tangan adiknya itu, ia memeluk Senja yang sedang kejang.

"Ja, jangan gini gue takut" ucap Fajar dengan suara yang gemetar, pasalnya ini kali pertama ia menghadapi Senja kejang-kejang, walau sebenarnya ia sudah pernah melihat hal yang sama terjadi pada Dimas, tapi lain karena ini ia sendiri yang harus menghadapinya

Perlahan, kejang itu berakhir. Senja dipenuhi keringat, ia masih dalam dekapan sang Kakak yang sangat ketakutan. Senja memegangi kepalanya, itu sangat sakit, ia sampai menahan tangisnya.

"Senja..." lirih Fajar dengan suaranya yang masih gemetar

"Maaf ya, Kak. Kakak harus liat aku kejang-kejang kayak tadi, tapi ini pertama kali. Maaf kalau kedepannya Kakak harus liat ini lagi" ucap Senja dengan wajahnya yang pucat pasi

Fajar hanya terdiam, ia ingin menangis tapi tidak jika ada Senja, "belum minum obat kan? Lo tuh emang bandel, sukanya melanggar peraturan terus" ucap Fajar sembari mengambil kotak obat milik Senja yang berada di laci meja

Senja tersenyum sebab Kakaknya itu ngomel-ngomel, "Bandel itu seru, Kak. Lo itu terlalu patuh sama peraturan, jadi gatau gimana serunya melanggar peraturan" ucap Senja

"Ah bodo amat, gue gak suka ngelanggar kayak lo" ucap Fajar membuka obat-obatan itu satu persatu, rasanya sedih melihat adiknya itu harus memakan obat yang sangat banyak itu

"Nih minum" ucap Fajar sembari memberi banyak butiran obat yang sudah diresepkan dokter

Senja yang sedang duduk itu memanyunkan bibirnya, "satu-satu, gue gak suka itu pait semua. Bayangin aja gue harus minum itu tiga kali sehari"

Senja bukan tipe orang yang meminum obat sekaligus banyak, ia harus meminumnya satu per satu atau ia akan tersedak.

"Ya gimana dong, kalo gak diminum nanti tambah sakit" ucap Fajar penuh perhatian

Senja menggigit bibir atasnya, "Dahlah, gue gausah minum obat-obatan lagi, gue nyerah aja udah, sakit soalnya" ucap Senja lalu ia mendapat pukulan pelan ditangannya

"Kalo ngomong ya, ini tuh baru awal masa udah nyerah" ucap Fajar tidak suka

Fajar mengacak rambut adiknya dengan gemas, "Hari ini check up kan? Gue ikut ya" ucap Fajar

Senja mengangguk, lalu ia membaringkan tubuhnya, kepalanya masih sakit, namun ia tahan agar Kakaknya itu tidak terus-menerus khawatir setidaknya sampai nanti pagi.

"Udah tidur" ucap Fajar

Senja mengangguk, lalu Fajar kembali ke kasurnya. Mereka berdua pun lelap dalam tidurnya sesaat setelah lampu dimatikan.

。◕‿◕。

Kesambet apa sampe up 4 kali gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesambet apa sampe up 4 kali gini

Gatau deh, maaf ya kalau gajelas gituuuu

Thank youuu🌻

Good night

Cr neomuchoaa
Mars, 8 Maret 2020

Fajar Senja [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang