18. Empat Sekawan

1.8K 143 6
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


。◕‿◕。

Pelajaran Matematika membuat anak itu badmood. Ia hanya berusaha untuk menyimak apa yang Pak Guru jelaskan. Ia pun hanya menyalin rumus-rumus yang ditulis di papan ke bukunya. Teman sebangkunya itu menyenggol tangan panjang anak itu.

"Lo ngerti?" tanya teman sebangkunya itu

"Boro-boro, Sa" ucap anak itu malas

Teman disebelahnya itu memang pintar, ia juga suka buku seperti kembaran anak itu, namun tidak sesayang itu ia dengan buku.

"Dahlah gue emang gak bakat matematika" ucap anak itu kesal karena ia tidak mengerti sama sekali

Selang beberapa menit, pelajaran matematika pun selesai. Kedua anak yang duduk di barisan tengah itu bangkit bersamaan. Mereka melangkah keluar kelas, lalu mereka masuk lagi ke kelas sebelahnya.

"Ngantin yuk" ajak Senja pada Kakak kembar dan sahabatnya, Antares

Lalu kedua anak dengan pembawaan sedikit cuek itu mengangguk dan ikut bangkit, lalu ke empatnya keluar kelas dan berjalan menuju kantin. Fajar merangkul adiknya sembari jalan menuju kantin. Sedangkan Angkasa dan Antares jalan mendahului mereka.

"Arghh, lepasin lepasin, gue gak mau ya disangka homo sama lo" ucap Senja sembari memaksa tangan kakaknya itu turun dari pundaknya

Fajar menatap adiknya sinis, "Sebentar doang kenapa si"

"Biasa aja atuh mukanya, ngajak ribut amat" cicit Senja melihat wajah Kakaknya yang sinis

"Mau ribut?" tanya Fajar pelan

"Ayok, udah lama juga gak ribut sama lo" ucap Senja dengan semangat, namun ia masih berusaha menyingkirkan tangan panjang kakaknya itu

"Nanti dirumah, gak disini" ucap Fajar seraya melepaskan rangkulannya pada sang adik

Senja mencuri-curi kesempatan, ia mencubit pinggang sang kakak sampai membuat sang empunya kaget dan mengumpat. Lalu Senja pergi karena takut kena tampolan sang kakak.

"SENJA, GAK AMAN LO DIRUMAH" teriak Fajar saking kesalnya, sang adik hanya berlari mendahuluinya lalu ia merangkul kedua pundak sahabatnya yang jalan terlebih dulu

Sesampainya di kantin, ketiganya memesan mie ayam kecuali Senja yang hanya ingin memakan roti rasa keju kesukaannya. Ia membeli roti dan juga susu full cream favoritnya, pasalnya Senja tidak terlalu suka susu coklat, atau ia akan sakit perut.

Setelah selesai makan, ke empatnya tidak langsung ke kelas, tapi mereka menuju rooftop. Sebelum itu Senja membeli air mineral untuk meminum obatnya, pil box nya ia kantongi di saku celana.

Di rooftop ke empatnya duduk diatas meja yang sudah terbengkalai, untungnya cuaca siang ini tidak terlalu terik. Salah satu diantara mereka memejamkan kedua netranya yang minimalis, sedangkan tiga orang lainnya melihat aneh orang itu.

Fajar Senja [✔]Where stories live. Discover now