20. Sehati

1.6K 144 6
                                    

。◕‿◕。

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

。◕‿◕。

Sejak kemarin Senja terus-terusan muntah dan mengeluh sakit kepala. Sampai Arisha pun meminta wakilnya untuk menggantikan dirinya untuk melayani klien. Ia memilih untuk menjaga anaknya yang dari kemarin meringis kesakitan. Fajar pun harus pergi ke sekolah seorang diri tanpa adiknya. Seharian Senja berbaring tak berdaya diatas kasur, ia terus menolak dibawa ke rumah sakit dengan alasan takut dirawat lagi.

Arisha menelpon keponakannya, Milan. Lalu tak lama Milan pun datang dan membujuk adik sepupunya itu agar mau ke rumah sakit. Milan duduk di ujung ranjang Senja, ia menggenggam tangan adiknya itu.

"Ja, ke rumah sakit ya, ditemenin Kak Milan. Mau ya?" ujar Milan sembari mengelus-elus punggung tangan Senja

Wajah Senja sudah sangat pucat, bibirnya memutih dan mata minimalisnya itu sayu, "Tunggu Kak Fajar dulu" ucap Senja

"Senja, kalo nungguin Kak Fajar bakal lama. Ini aja baru jam sebelas, Kakak kamu kan pulang jam empat" ucap Milan dengan suaranya yang halus

Senja menggeleng, "Mau Kak Fajar" ucapnya pelan

"Yaudah, Mama telponin kakak ya?" ucap Arisha sembari mengelus Puncak kepala anak bungsunya itu

Arisha memilih kontak anak sulungnya, lalu menelpon anak itu.

"Halo kak"

"Iya, Ma, kenapa?"

"Pulang ya, adek kamu nih makin-makin, minta kamu pulang, tapi kamu langsung ke rumah sakit aja, nanti Mama izinin ke Pak Zaki" ucap Arisha sembari menempelkan ponsel di telinganya

"Ya Allah, iya Ma, Fajar siap-siap dulu"

Arisha mendekat ke ranjang anaknya itu, disana Milan tidak berhasil membujuk adiknya itu.

"Udah Mama telpon Kakaknya, tapi kita duluan ya ke rumah sakitnya? Mama takut kamu kenapa-napa" ucap Arisha meyakinkan anak bungsunya yang keras kepala itu

Senja tidak menjawab, langsung saja Arisha memgangkat tubuh anak bungsunya yang semakin hari semakin ringan itu. Sedangkan Milan membawa tas tantenya, mengekori dibelakang.

Di mobil, Senja bersandar pada Milan. Ia menolak untuk membaringkan tubuhnya. Arisha melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi dari biasanya ia mengendarai. Ia tidak ingin terjadi apa-apa dengan anaknya itu. Sesampainya di rumah sakit, Senja masuk UGD, padahal beberapa hari lalu Senja sudah berkunjung kesini.

Tak lama Fajar datang kepada Arisha dan Milan yang sedang menunggu di luar UGD. Fajar ngos-ngosan karena ia berlari dari parkiran rumah sakit.

"Senja mana, Ma?" tanya Fajar yang baru saja datang

"Di dalem" ucap Arisha

"Sini, Jar" ucap Milan

Fajar duduk disebelah Milan, lalu Milan merangkul adik sepupunya itu, "Fajar jangan lesu gitu ya kalo ketemu Senja, nanti Senja sedih"

Fajar Senja [✔]Where stories live. Discover now